
Perkembangan Investasi Emas di Kalangan Bank Digital
Di tengah meningkatnya minat masyarakat terhadap investasi emas, sejumlah bank digital di Indonesia mulai mempertimbangkan untuk menawarkan produk tersebut kepada nasabah. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi bank-bank yang bergerak di bidang perbankan digital, seperti Bank Jago dan Bank Raya.
Bank Jago: Menjajaki Peluang Investasi Emas
Direktur Bank Jago, Supranoto Prajogo, mengungkapkan bahwa kecenderungan investor dalam berinvestasi di emas telah memengaruhi deposito yang dimiliki oleh pihaknya. Meskipun demikian, pihak Bank Jago melihat potensi besar dari investasi emas sebagai salah satu produk yang bisa ditawarkan ke nasabah di masa depan.
Supranoto menjelaskan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan pemantauan lebih lanjut terkait peluang tersebut. Ia menyatakan bahwa meskipun emas memiliki pengaruh terhadap deposito, namun hal itu juga menjadi peluang untuk menawarkan produk baru yang lebih beragam.
Bank Raya: Fokus pada Pengembangan Produk Digital Saving
Sementara itu, Direktur Keuangan PT Bank Raya Indonesia Tbk., Rustarti Suri Pertiwi atau dikenal dengan Tiwi, menekankan bahwa deposito masih menjadi salah satu produk simpanan dan investasi yang menarik. Saat ini, posisi deposito serta simpanan masyarakat di Bank Raya tetap stabil. Hal ini terlihat dari rasio likuiditas yang baik, seperti LDR sebesar 86,74%, RIM sebesar 92,67%, NSFR sebesar 313,41%, dan LCR sebesar 154,08%.
Tiwi juga menyampaikan bahwa Bank Raya saat ini fokus pada pengembangan produk Digital Saving. Pada Juni 2025, posisi Digital Saving tumbuh sebesar 66% YoY, mencapai Rp1,5 triliun. Selain itu, Raya Apps, aplikasi digital milik Bank Raya, saat ini sudah dilengkapi dengan fitur investasi berupa DPLK. Kedepannya, fitur tersebut akan terus dikembangkan, termasuk kemungkinan penambahan investasi emas.
Menurut Tiwi, investasi emas bisa menjadi bagian dari rencana pengembangan Raya Apps. Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan sinergi antara Bank Raya dan Pegadaian, yang merupakan anggota BRI Group. Dengan demikian, nasabah dapat memiliki akses yang lebih mudah dalam mengelola keuangan mereka.
Allo Bank: Belum Ada Rencana untuk Menawarkan Investasi Emas
Berbeda dengan dua bank sebelumnya, Allo Bank belum memiliki rencana untuk menawarkan investasi emas sebagai salah satu produk utama kepada nasabah. Direktur Risiko, Kepatuhan, dan Hukum Allo Bank, Ganda Raharja Rusli, menyatakan bahwa meskipun ada kecenderungan masyarakat menggunakan emas sebagai investasi yang dianggap aman, bank tidak melihat adanya perpindahan besar-besaran dana dari bank ke emas.
Ganda menjelaskan bahwa meskipun emas dianggap aman, namun memiliki risiko yang berbeda, seperti masalah penyimpanan, perbedaan nilai jual dan beli, serta kesulitan dalam mencairkan investasi emas ketika dibutuhkan secara mendadak. Oleh karena itu, sampai saat ini, Allo Bank belum memiliki rencana untuk mengembangkan produk investasi emas.
Kesimpulan
Perkembangan investasi emas di kalangan bank digital semakin menarik perhatian. Beberapa bank seperti Bank Jago dan Bank Raya mulai mempertimbangkan untuk menawarkan produk tersebut sebagai alternatif investasi yang lebih beragam. Sementara itu, Allo Bank masih mempertahankan fokus pada produk-produk yang sudah ada. Dengan perkembangan ini, nasabah akan memiliki lebih banyak pilihan dalam berinvestasi, terutama di tengah situasi ekonomi yang sering kali tidak pasti.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!