Capaian Investasi yang Mengesankan di Kawasan Ekonomi Khusus Gresik
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, yang dikelola oleh PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS), mencatatkan pencapaian luar biasa dalam hal investasi. Sejak berdirinya pada tahun 2013 hingga kuartal II tahun 2025, total nilai investasi yang masuk ke kawasan ini telah mencapai Rp 106 triliun. Angka ini menjadi bukti bahwa KEK Gresik semakin menarik minat para pelaku usaha dan investor.
Direktur Utama PT BKMS, Bambang Soetiono, menjelaskan bahwa angka tersebut merupakan akumulasi dari investasi sejak pembentukan KEK Gresik pada 2021. Dari total tersebut, sebesar Rp 91,1 triliun berasal dari pelaku usaha, sementara Rp 9,7 triliun berasal dari Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP). Sisanya, yaitu sekitar Rp 5,2 triliun, berasal dari perusahaan yang sudah beroperasi di JIIPE sebelum KEK dibentuk melalui Peraturan Pemerintah Nomor 71/2021.
Dalam target tahun ini, BKMS menargetkan investasi sebesar Rp 24 triliun. Hingga kuartal II-2025, realisasi investasi telah mencapai Rp 11,2 triliun atau sekitar 46 persen dari target tersebut. Selain itu, tiga pelaku usaha baru telah berhasil masuk ke kawasan JIIPE, yaitu Golden Elephant, Xinyi Renewable Energy, dan satu perusahaan lainnya yang bersifat rahasia. Saat ini, terdapat total 33 perusahaan yang beroperasi di kawasan tersebut, termasuk PT Fertilizer Inti Technology, PT Adhimix PCI Indonesia, dan PT Freeport Indonesia.
PT Golden Elephant sendiri telah berkomitmen untuk melakukan investasi asing (FDI) dengan rencana senilai Rp 10 triliun. Komitmen ini memperkuat posisi JIIPE sebagai salah satu kawasan industri dan pelabuhan terpadu yang paling menjanjikan di Indonesia.
Strategi Pengembangan Investasi di JIIPE
Menurut Kepala Administrator KEK Gresik, Ibnu Sina, tren investasi di JIIPE terus meningkat sejak ditetapkannya kawasan ini sebagai KEK pada 2021. Strategi pengembangan investasi didasarkan pada tiga pilar utama: lokasi strategis, infrastruktur unggul, dan regulasi yang kondusif.
Lokasi yang Strategis
KEK Gresik berada dekat dengan pusat kota, sehingga dapat memanfaatkan pertumbuhan ekonomi yang pesat. Selain itu, kawasan ini juga dekat dengan berbagai lembaga pendidikan tinggi seperti Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Politeknik, Sekolah Tinggi, dan Sekolah Menengah Kejuruan yang mendukung bidang manufaktur.
Infrastruktur yang Mendukung
KEK Gresik memiliki akses jalan tol yang memudahkan mobilitas pelaku usaha. Di dalam kawasan juga tersedia pelabuhan yang mempercepat aksesibilitas. Pemerintah juga sedang memperbaiki akses utama menuju kawasan, termasuk perluasan Jalan Daendels dan pembangunan duplikasi serta perbaikan Jembatan Manyar.
Selain itu, kawasan ini dilengkapi dengan jaringan listrik dan telekomunikasi serta sarana prasarana yang memadai untuk mendukung aktivitas usaha.
Regulasi yang Mendukung
KEK Gresik memberikan kemudahan bagi investor melalui insentif fiskal dan non fiskal. Termasuk dalam hal ini adalah layanan perizinan satu pintu, fasilitas pajak, serta tidak diperlukannya PBG selama BUPP telah menetapkan estate regulation.
Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Reformasi Pemerintahan
Dalam hal pengembangan sumber daya manusia, akan dibangun pendidikan tenaga kerja vokasi di depan KEK Gresik. Hal ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan tenaga kerja berkualitas yang dapat mendukung kebutuhan investor.
Di sisi reformasi pemerintahan, administrator KEK Gresik akan membangun nilai-nilai organisasi untuk meningkatkan integritas dan akuntabilitas pegawai. Selain itu, peningkatan kualitas pelayanan publik juga akan dilakukan secara daring, sehingga masyarakat tidak perlu membawa berkas fisik. Layanan akan bisa diakses secara digital, dengan adanya kepastian waktu dan kemampuan untuk melacak pengajuan.
Strategi lain yang diterapkan adalah pembentukan klaster usaha untuk mengintegrasikan ekosistem bisnis dalam rangka hilirisasi. Hal ini diharapkan mampu memperkuat daya saing kawasan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!