Peran Ekonomi dalam Kesehatan Masyarakat
Dalam dunia kesehatan masyarakat, terutama secara akademis, kita sering mengenal istilah determinan sosial kesehatan. Determinan sosial merujuk pada berbagai faktor yang memengaruhi munculnya atau tingkat kejadian suatu penyakit. Salah satu aspek penting dari determinan ini adalah variabel ekonomi. Variabel ini memiliki peran signifikan dalam kehidupan sehari-hari dan perjalanan menuju kesejahteraan manusia secara keseluruhan.
Variabel ekonomi menjadi salah satu faktor utama yang menentukan akses seseorang terhadap berbagai kebutuhan dasar, termasuk layanan kesehatan. Tulisan ini akan membahas bagaimana upaya negara dalam meningkatkan perekonomian dapat menyebabkan masalah baru dan tantangan kompleks, terutama dalam aspek kesehatan.
Pemerintah sering kali membangun fondasi negara dengan fokus pada pengembangan sektor ekonomi sebagai basis kekuatan negara. Ini wajar, karena kondisi ekonomi yang baik biasanya diharapkan bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Namun, pertumbuhan ekonomi yang cepat juga bisa memiliki dampak negatif yang tidak terduga.
Beberapa dampak buruk dari pertumbuhan ekonomi antara lain stres dan gangguan kesehatan mental, pola hidup tidak sehat, polusi lingkungan, ketimpangan kesehatan, serta perubahan sosial dan urbanisasi yang cepat. Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi, semakin tinggi produktivitas kerja yang dibutuhkan, yang sering kali mengakibatkan jam kerja yang lebih panjang dan kompetisi yang ketat. Hal ini bisa memicu rasa cemas, stres, hingga depresi.
Anak-anak dari keluarga kaya cenderung mengalami broken home, sehingga rentan terhadap penggunaan narkoba dan masalah sosial lainnya. Sementara itu, masyarakat dengan pendapatan tinggi cenderung mengonsumsi makanan cepat saji dan alkohol, serta kurang melakukan aktivitas fisik. Pola hidup ini dapat memicu penyakit degeneratif seperti obesitas, hipertensi, dan diabetes.
Selain itu, perkembangan industri juga memberikan beban kepada lingkungan melalui peningkatan polusi dan degradasi ekologi. Meskipun masyarakat bisa membeli kendaraan karena kemakmuran ekonomi, mereka sering kali lupa akan tanggung jawab terhadap lingkungan. Pembakaran kendaraan bermotor menghasilkan senyawa kimia beracun yang berdampak pada kesehatan, seperti penyakit jantung dan gangguan pernapasan.
Pertumbuhan ekonomi juga bisa memperlebar kesenjangan pendapatan. Orang miskin semakin miskin, sedangkan orang kaya semakin kaya. Hal ini menyebabkan pemerintah kesulitan menyediakan air bersih dan makanan bergizi bagi masyarakat miskin, sehingga risiko infeksi meningkat. Selain itu, akses layanan kesehatan yang tidak merata juga menjadi masalah besar.
Urbanisasi yang pesat juga merupakan efek dari pertumbuhan ekonomi. Kota-kota menjadi ramai dan penyebaran penyakit menular lebih mudah terjadi. Tindakan kriminal juga meningkat karena masyarakat frustrasi dalam menghidupi diri sendiri.
Masalah-masalah tersebut adalah efek samping dari pertumbuhan ekonomi yang terjadi di masyarakat. Setiap pembangunan pasti memiliki dua sisi mata uang. Di satu sisi, pembangunan bisa meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat, tetapi di sisi lain, bisa menciptakan ketimpangan dan masalah kesehatan.
Pemerintah perlu menjalankan kebijakan publik yang tepat untuk meminimalisir risiko disparitas. Pembenahan birokrasi dan perubahan paradigma adalah langkah penting. Tidak boleh lagi mengabaikan masalah kesehatan hanya karena fokus pada pertumbuhan ekonomi. Menomorduakan kesehatan masyarakat adalah kesalahan. Paling tidak, harus ada upaya preventif dan antisipatif terhadap risiko yang muncul.
Setiap pihak sepakat bahwa masyarakat harus sejahtera secara ekonomi dan sehat secara fisik, mental, maupun sosial. Namun, setiap negara memiliki tantangan unik terkait pertumbuhan ekonomi dan dampaknya terhadap kesehatan. Oleh karena itu, kita perlu waspada dan menjaga keseimbangan dalam kehidupan agar pencapaian kesejahteraan tidak menjadi ancaman terhadap kesehatan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!