
Strategi Baru Prajogo Pangestu dalam Pasar Modal
Prajogo Pangestu, seorang tokoh bisnis nasional, kembali menunjukkan langkah strategis di pasar modal dengan menjual sebagian saham yang dimilikinya di PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN). Aksi ini dilakukan melalui entitas afiliasinya, Green Era Energy Pte Ltd (GEE), sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan jumlah saham publik yang beredar atau dikenal sebagai free float.
Direktur BREN, Merly, menyampaikan bahwa pada 22 September 2025, GEE menjual sebanyak 84,64 juta saham BREN dengan harga rata-rata Rp8.247 per saham. Dari transaksi tersebut, GEE berhasil mendapatkan dana hampir Rp700 miliar. Tujuan utama dari aksi ini adalah untuk meningkatkan likuiditas saham yang beredar di pasar.
Setelah penjualan saham tersebut, kepemilikan GEE terhadap BREN berkurang menjadi 29,33 miliar saham, atau setara dengan 21,92 persen dari total modal disetor dan ditempatkan perseroan. Meskipun porsinya berkurang, GEE masih tetap menjadi pemegang saham utama dan pengendali BREN. GEE berafiliasi dengan PT Barito Pacific Tbk (BRPT), yang juga merupakan salah satu perusahaan besar di Indonesia.
Langkah ini bukan kali pertama yang dilakukan oleh Prajogo melalui GEE. Sepekan sebelumnya, GEE juga menjual puluhan juta saham BREN dengan tujuan yang sama, yakni menambah porsi saham publik di pasar. Dari aksi tersebut, perusahaan mengantongi dana sekitar Rp329 miliar.
Seiring berjalannya tahun 2025, GEE terus melakukan aksi lepas saham BREN. Pada periode 27 Agustus hingga 1 September 2025, GEE menjual 28,2 juta saham dengan nilai mencapai Rp252 miliar. Sementara itu, pada pertengahan Agustus 2025, GEE juga mencatatkan penjualan 8,3 juta saham dalam rentang harga Rp8.726-Rp9.317 per saham, dengan total dana yang diraup sekitar Rp76 miliar.
Dengan serangkaian aksi korporasi ini, terlihat jelas strategi Prajogo untuk memperbesar porsi saham publik yang beredar di pasar. Langkah ini sejalan dengan dorongan regulator dan ekspektasi investor yang menginginkan likuiditas lebih tinggi pada saham-saham unggulan, khususnya BREN yang menjadi salah satu emiten energi terbarukan terbesar di Indonesia.
Peningkatan free float diharapkan memberi dampak positif pada pergerakan saham BREN, baik dari sisi likuiditas maupun daya tarik bagi investor institusional. Likuiditas yang tinggi biasanya menjadi salah satu faktor penting bagi investor jangka panjang, karena memberikan keleluasaan dalam keluar-masuk pasar tanpa menimbulkan volatilitas yang berlebihan.
Seiring gencarnya pelepasan saham yang dilakukan GEE, pasar juga mulai menyoroti strategi jangka panjang Prajogo dalam memperkuat posisi Barito Renewables sebagai pemain besar di sektor energi hijau. Dengan basis bisnis yang kuat dan dukungan investor publik, BREN berpotensi menjadi salah satu emiten unggulan yang diperhitungkan tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di kawasan regional.
Bagi investor ritel, aksi ini bisa menjadi sinyal positif karena menambah kesempatan untuk memiliki saham BREN dengan jumlah yang lebih besar di pasar. Namun demikian, pelaku pasar tetap disarankan untuk mencermati pergerakan harga, mengingat tren jual-beli saham oleh pemegang saham pengendali dapat mempengaruhi psikologis pasar dalam jangka pendek.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!