
Penurunan Tajam Saham EMAS Pasca-IPO Mengkhawatirkan Investor
Pada perdagangan Kamis (25/9/2025), saham PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) mengalami penurunan yang cukup signifikan. Sejak melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), saham EMAS langsung mendapat tekanan jual besar, bahkan sempat menyentuh auto rejection bawah (ARB). Hal ini terjadi setelah dua hari sebelumnya, saham EMAS sempat menunjukkan kinerja positif.
Berdasarkan data BEI pada pukul 09.45 WIB, harga saham EMAS turun hingga 14,84% ke level Rp3.100 per saham. Selama sesi perdagangan pagi ini, harga saham bergerak dalam kisaran Rp3.100 hingga Rp3.550. Penurunan tajam ini membuat kapitalisasi pasar perseroan menjadi Rp50,16 triliun.
Dalam perdagangan tersebut, sebanyak 222,95 juta saham diperdagangkan dengan total nilai transaksi mencapai Rp733,17 miliar. Namun, tekanan jual semakin terlihat dari antrean orderbook. Terdapat antrean jual hingga 807.028 lot tanpa ada satu pun antrean beli yang tercatat.
Euforia IPO Mulai Mereda
EMAS resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada Selasa (23/9/2025). Pada hari pertama perdagangan, saham berhasil naik sebesar 25% ke level Rp3.600 dari harga penawaran umum perdana (IPO) sebesar Rp2.880 per saham. Kenaikan ini memberikan optimisme awal bagi investor.
Sehari setelahnya, saham EMAS masih mencatat kenaikan tipis sebesar 1,11% ke Rp3.640. Namun, tren positif ini kini berbalik arah. Penurunan tajam terjadi hanya dua hari setelah peluncuran saham di pasar modal.
Analis memperkirakan bahwa koreksi tajam ini disebabkan oleh aksi ambil untung dari investor jangka pendek serta kekhawatiran pasar terhadap prospek jangka panjang EMAS. Dengan kondisi pasar yang tidak stabil, banyak investor mulai mempertanyakan keberlanjutan kenaikan saham EMAS.
Potensi Dividen Masih Tanda Tanya
Dalam prospektus IPO, manajemen EMAS menyatakan bahwa pembagian dividen sangat bergantung pada kinerja keuangan, saldo laba ditahan, arus kas, serta kebutuhan belanja modal dan kewajiban kontraktual. Sejak tahun 2022, EMAS masih membukukan rugi bersih, sehingga belum pernah membagikan dividen.
Perusahaan juga menyampaikan kemungkinan adanya perjanjian pembiayaan baru yang bisa mempersempit ruang distribusi dividen di masa depan. Hal ini menambah ketidakpastian bagi para investor yang berharap akan mendapatkan dividen dari saham EMAS.
Alokasi Dana IPO
Sebagian besar dana hasil IPO EMAS dialokasikan untuk melunasi kewajiban kepada induk usaha, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), sebesar US$260 juta atau sekitar Rp4,26 triliun. Selain itu, sekitar US$20 juta (Rp328,4 miliar) akan dialokasikan ke PT Pani Bersama Tambang dan jumlah yang sama ke PT Puncak Emas Tani Sejahtera sebagai tambahan modal kerja.
Dengan penurunan tajam saham EMAS hanya dua hari pasca-IPO, pasar kini menantikan langkah lanjutan dari manajemen EMAS dalam menjaga kepercayaan investor. Kinerja operasional dan kepastian arah strategi bisnis akan menjadi faktor penting dalam menentukan perkembangan saham EMAS ke depan.
Transparansi soal potensi dividen yang masih menjadi tanda tanya besar juga menjadi isu utama yang harus segera dijawab oleh pihak perusahaan. Dengan situasi yang terjadi saat ini, investor akan lebih waspada dalam mengambil keputusan investasi di saham EMAS.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!