Upaya Pemkot Serang Mengurangi Angka Pengangguran
Di akhir tahun 2024, jumlah pengangguran di Kota Serang mencapai sekitar 26.686 orang. Angka ini menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Serang yang kini tengah berupaya keras untuk menarik investasi ke wilayah tersebut. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan memberikan kemudahan dalam pelayanan perizinan dan memastikan tidak ada praktik premanisme atau pungutan liar (Pungli).
Wali Kota Serang Budi Rustandi menyatakan bahwa saat ini fokus utamanya adalah mempromosikan Kota Serang sebagai daerah yang ideal untuk berinvestasi. Ia juga merencanakan untuk mengundang para investor agar mempertimbangkan Kota Serang sebagai lokasi baru untuk menanamkan modal.
"Saya akan gencarkan pencarian investor untuk masuk ke Kota Serang. Tujuannya adalah agar investasi yang masuk semakin banyak, sehingga angka pengangguran bisa ditekan atau bahkan berkurang," ujarnya pada Rabu, 20 Agustus 2025.
Tahun ini, beberapa proyek investasi telah masuk ke Kota Serang. Salah satunya adalah PT Jaya Dinasty Indonesia (JDI) yang sedang membangun kawasan industri besar di Kecamatan Kasemen. Dengan adanya kawasan industri, diharapkan dapat menciptakan banyak lapangan kerja bagi warga setempat.
"Jika investasi terus masuk dan kawasan industri berjalan, maka lapangan kerja akan semakin banyak. Saat ini banyak lulusan sekolah, tetapi tidak ada peluang kerja," tambahnya.
Selain itu, tingginya angka pengangguran juga berdampak pada peningkatan jumlah penduduk miskin di Kota Serang. Saat ini, jumlah penduduk miskin mencapai sekitar 150.000 orang. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya mendukung investasi agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Dukung investasi, jangan digoreng terus. Jika investasi banyak, maka lapangan kerja akan tumbuh, masyarakat akan sejahtera, dan angka kemiskinan juga bisa turun," katanya.
Program untuk Meningkatkan Ekonomi Rakyat
Selain fokus pada investasi, Pemkot Serang juga berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Dalam hal ini, bantuan kepada UMKM akan diberikan melalui Dinas Sosial (Dinsos) nanti.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Serang, Muhammad Ibra Gholibi, menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan berbagai program untuk mengatasi masalah kemiskinan. Di antaranya adalah penyaluran bantuan sosial (Bansos) dan program keluarga harapan (PKH) dari pemerintah pusat.
Selain itu, Pemkot Serang juga akan memberikan program pemberdayaan ekonomi melalui pembentukan kelompok usaha bersama bagi keluarga fakir miskin. Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (DinkopUKMperindag) akan bertindak sebagai pendamping dalam program ini.
"Nanti, dalam satu kelompok yang dibentuk terdiri dari 10 sampai 20 anggota. Setiap kelompok diberikan bantuan modal berupa uang tunai sebesar Rp20 juta untuk menjalankan usaha," ujarnya.
Dengan program-program ini, diharapkan mampu memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Selain itu, upaya ini juga diharapkan mampu mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan di Kota Serang secara signifikan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!