Arah Saham BUMN Pasca-Penandatanganan RUU BUMN

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Pergerakan Saham BUMN Pasca-Penetapan RUU BUMN

Setelah pemerintah dan DPR menyepakati rancangan revisi Undang-undang BUMN, sejumlah saham pelat merah yang menjadi konstituen indeks IDXBUMN20 mengalami pergerakan variatif. Hal ini menunjukkan bahwa investor sedang memantau dampak dari perubahan regulasi tersebut terhadap kinerja perusahaan BUMN.

Berdasarkan data Bloomberg, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menguat 1,38% menjadi Rp4.420 pada Jumat (27/9/2025). Sementara itu, saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) juga naik 1,26% menjadi Rp3.210. Selanjutnya, saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk. berhasil masuk ke zona hijau dengan kenaikan 0,72% menjadi Rp278. Di sisi lain, saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. melemah 0,32% menjadi Rp3.110.

Tidak semua saham mengalami kenaikan. Contohnya, saham PT Elnusa Tbk. (ELSA) turun 0,40% menjadi Rp492 dan saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) anjlok hingga 8,89% menjadi Rp82. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan regulasi belum sepenuhnya memberikan dampak positif bagi seluruh perusahaan BUMN.

Sementara itu, indeks IDXBUMN20 mengalami pelemahan sebesar 0,12% ke level 364,57. Meski demikian, kenaikan IHSG sebesar 0,73% di level 8.099,33 pada akhir pekan ini menunjukkan bahwa pasar secara keseluruhan tetap optimis.

Revisi UU BUMN Menghadirkan Peluang dan Risiko

Revisi UU BUMN yang disepakati oleh DPR dan pemerintah membuka diskusi baru mengenai arah pengelolaan BUMN. Investor mulai menimbang potensi peluang dan risiko dari perubahan tersebut. Equity Research Analyst Panin Sekuritas, Felix Darmawan, menyatakan bahwa revisi UU BUMN bisa dibaca dalam dua arah oleh pasar.

Menurut Felix, dalam jangka pendek, revisi tersebut berpotensi menjadi katalis positif karena menunjukkan komitmen pemerintah dalam mempercepat restrukturisasi dan mendorong efisiensi BUMN. “Memang ada potensi jadi sentimen positif karena pasar melihat ada upaya pemerintah mempercepat restrukturisasi dan mendorong efisiensi BUMN,” ujarnya.

Isi Utama RUU BUMN

Komisi VI DPR RI bersama pemerintah resmi menyetujui Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN untuk selanjutnya dibawa ke paripurna DPR. RUU ini mencakup sejumlah perubahan signifikan, antara lain:

  • Penghapusan status Kementerian BUMN menjadi Badan Pengaturan BUMN atau BP BUMN.
  • Larangan rangkap jabatan menteri dan wakil menteri di organ BUMN.
  • Pengaturan dividen saham seri A dwiwarna.
  • Klausul kesetaraan gender di jajaran direksi dan komisaris.
  • Perlakuan perpajakan atas transaksi holding.
  • Pengaturan pengecualian BUMN yang ditetapkan sebagai alat fiskal.
  • Kewenangan pemeriksaan keuangan oleh BPK.
  • Mekanisme peralihan kelembagaan dari kementerian ke BP BUMN.

Meski memiliki potensi positif, Felix mengingatkan bahwa percepatan revisi juga bisa menimbulkan ketidakpastian. Aturan turunan dari revisi UU BUMN berpotensi membuka ruang intervensi politik atau mengubah tata kelola yang sudah berjalan. “Percepatan ini bisa menimbulkan noise kalau detail aturannya justru membuka ruang intervensi politik atau mengubah lanskap tata kelola yang sudah ada,” tambahnya.

Felix memperkirakan reaksi pasar terhadap saham BUMN masih akan mixed dan wait and see hingga kepastian aturan turunannya terbit dan arah kebijakan lebih jelas.

Catatan Penting

Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca.