Cek Rekomendasi Saham Rokok Saat Harga Naik

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Pergerakan Saham Emiten Rokok di Tengah Pembicaraan Tarif Cukai 2026

Harga saham emiten rokok terus menunjukkan tren penguatan meski masih ada ketidakpastian terkait rencana penetapan tarif cukai rokok pada tahun 2026. Pemerintah berencana melakukan diskusi dengan pelaku usaha sebelum menentukan kebijakan yang akan diterapkan di masa depan.

Sebagai dampaknya, beberapa saham perusahaan rokok seperti PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), dan PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) sempat mengalami kenaikan dalam tiga hari perdagangan berturut-turut. Namun, pada perdagangan Rabu (24/9/2025), harga saham tersebut kembali melemah.

Saham GGRM saat ini diperdagangkan pada level Rp 13.700 per saham, turun sebesar 7,59% dibandingkan perdagangan sebelumnya. Meskipun begitu, dalam sebulan terakhir, saham GGRM telah melonjak hingga 56,13%. Sementara itu, saham HMSP berada di posisi Rp 790 per saham, mengalami penurunan sebesar 4,82% dalam sehari. Namun, secara keseluruhan, saham ini telah naik sebesar 47,66% dalam satu bulan terakhir.

Sedangkan saham WIIM mengalami pelemahan sebesar 4,58% menjadi Rp 1.250 per saham pada perdagangan Rabu (24/9). Dalam sebulan terakhir, saham WIIM telah meningkat hingga 54,32%.

Analisis Pasar dan Prediksi Pergerakan Saham

Retail Equity Analyst dari PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Indri Liftiany Travelin Yunus, menyatakan bahwa euforia pasar terhadap sentimen pengkajian ulang tarif cukai tampaknya sudah mulai mereda. Hal ini terlihat dari pergerakan saham yang telah naik signifikan dalam beberapa waktu terakhir.

Menurut Indri, saat ini para pelaku pasar sedang memanfaatkan momentum untuk melakukan profit taking. Ia juga memprediksi bahwa pergerakan saham emiten rokok akan cenderung konsolidasi untuk mencari level support baru yang bisa menjadi penopang pergerakan berikutnya.

Indri menekankan bahwa evaluasi tarif cukai 2026 menjadi faktor utama dalam menentukan arah saham emiten rokok. Jika pemerintah memutuskan tidak menaikkan tarif cukai, maka hal ini akan menjadi sentimen positif bagi perusahaan rokok. Kebijakan tersebut dapat membuka peluang kenaikan penjualan rokok, sehingga berpotensi memperkuat bottom line perusahaan.

Namun, jika tarif cukai dinaikkan, maka saham-saham rokok berisiko ditinggalkan oleh para pelaku pasar karena masyarakat kemungkinan akan mengurangi konsumsi rokok akibat kenaikan harga.

Pandangan dari Analis Lain

Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo, menilai bahwa jika pemerintah memutuskan tidak menaikkan tarif cukai atau menetapkan moratorium, maka hal ini akan menjadi sentimen positif bagi emiten rokok. Tekanan biaya tambahan akan berkurang, sehingga margin perusahaan lebih terjaga.

Azis menilai bahwa ini menjadi peluang bagi saham rokok untuk terus menguat, dengan perbaikan margin sebagai katalis positif. Ia juga menyarankan investor untuk tetap waspada karena harga saham rokok sudah naik tinggi dan rawan koreksi.

Rekomendasi Investasi

Indri merekomendasikan strategi buy on pullback untuk saham HMSP dengan entry harga antara Rp 770 hingga Rp 780 per saham dan target harga jangka pendek sebesar Rp 850. Sementara itu, Azis menyarankan investor untuk bersikap lebih hati-hati dan memilih rekomendasi trading buy untuk saham HMSP dengan target harga Rp 860 per saham.

Pemantauan terhadap indikator seperti sentimen pasar, volume transaksi, dan besaran penurunan sangat penting untuk menentukan keputusan exit dari emiten tersebut.