Pilih Saham BUMN yang Tepat Saat Asing Beli Bajaj

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kinerja Saham IDXBUMN20 yang Mengalami Penguatan

Indeks IDX BUMN 20 (IDXBUMN20) mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun ini. Indeks tersebut berada di zona hijau dengan penguatan sebesar 5,02% sejak perdagangan perdana pada 2025 hingga perdagangan hari ini, Rabu (24/9/2025), di level 371,12. Beberapa saham dalam indeks ini menunjukkan pertumbuhan signifikan dan menjadi incaran investor asing.

Saham-saham yang Menunjukkan Pertumbuhan Signifikan

Beberapa saham dalam IDXBUMN20 mengalami peningkatan yang cukup pesat. Contohnya, saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) telah naik sebesar 138,87% secara year to date (ytd) ke level Rp3.470 per lembar. Sementara itu, saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) melonjak 53,26% ytd ke harga Rp1.380 per lembar.

Selain itu, saham PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) juga mengalami kenaikan sebesar 25,79% ytd ke level Rp3.160 per lembar. Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) meningkat sebesar 8,14% ytd ke harga Rp4.170 per lembar.

Aliran Dana Asing yang Besar

Saham-saham di IDXBUMN20 mendapat dukungan dari aliran dana asing. Misalnya, saham ANTM mencatatkan net buy asing tertinggi sebesar Rp6,38 triliun ytd. Saham TLKM mencatatkan net buy asing sebesar Rp4,66 triliun, sementara BBRI mencatatkan net buy sebesar Rp1,07 triliun.

Selain itu, saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) memiliki net buy asing sebesar Rp1,59 triliun, dan saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) mencatatkan net buy sebesar Rp414,91 miliar ytd.

Faktor Pendukung Kinerja Saham BUMN

Menurut Nafan Aji Gusta, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia, kinerja saham BUMN didorong oleh ekspektasi peningkatan kinerja dan peran Danantara dalam meningkatkan likuiditas emiten BUMN. Selain itu, kebijakan Menteri Keuangan RI Purbaya Yudhi Sadewa memberikan dorongan likuiditas kepada Himbara (himpunan bank milik negara).

Terdapat juga katalis positif dari penurunan suku bunga acuan BI dan The Fed. Saham-saham BUMN juga memiliki valuasi yang menarik serta imbal hasil tinggi dari tebaran dividen.

Potensi Investasi Jangka Panjang

Reydi Octa, pengamat pasar modal Indonesia, menyatakan bahwa faktor utama aliran dana asing ke saham BUMN adalah karena dasar bisnis yang kuat. Saham-saham BUMN juga mendominasi pasar dan memiliki prospek pertumbuhan jangka panjang.

“Peluang untuk saham BUMN tetap menjadi pilihan investor di masa depan masih terbuka,” ujar Reydi.

Saham dengan Valuasi Murah atau Terdiskon

Meski beberapa saham dalam IDXBUMN20 mengalami kenaikan, terdapat juga saham yang memiliki valuasi murah atau terdiskon. Berdasarkan data Bloomberg, sejumlah saham dalam indeks ini memiliki price to earning ratio (PER) di bawah 10 kali dan price to book value (PBV) di bawah satu kali.

Contohnya, saham PGAS memiliki PBV sebesar 0,94 kali dan PER sebesar 8,16 kali di harga Rp1.720 per lembar. Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) memiliki PBV sebesar 0,98 kali dan PER sebesar 7,51 kali di harga Rp4.190 per lembar.

Saham PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BBTN) memiliki PBV sebesar 0,54 kali dengan PER 5,71 kali di harga Rp1.275 per lembar. Saat ini, saham Elnusa Tbk. (ELSA) memiliki PBV sebesar 0,81 kali dan PER 6,33 kali di harga Rp490 per lembar.

Selain itu, saham Adhi Karya Tbk. (ADHI) memiliki PBV sebesar 0,26 kali dan PER 9,56 kali di harga Rp278 per lembar. Saham PT PP Tbk. (PTPP) memiliki PBV sebesar 0,21 kali dan PER 7,54 kali di harga Rp408 per lembar.

Terakhir, saham PT Jasa Marga Tbk. (JSMR) memiliki PBV sebesar 0,74 kali dan PER 6,33 kali di harga Rp3.550 per lembar.