Dari Desa ke Dunia, Jejak Pemberdayaan PNM

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

PNM: Pionir Pembiayaan Ultra Mikro untuk Pemberdayaan Perempuan

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) telah menjadi salah satu lembaga yang berkomitmen dalam memberdayakan perempuan prasejahtera melalui akses pembiayaan ultra mikro. Sejak didirikan pada tahun 1999, PNM konsisten memilih segmen yang sering diabaikan oleh lembaga pembiayaan lain karena dinilai terlalu kecil dan berisiko tinggi. Namun, strategi ini membuktikan bahwa pendekatan tersebut tidak hanya relevan, tetapi juga mampu menjadi fondasi perubahan sosial dan ekonomi.

Salah satu program utama PNM adalah Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar). Program ini menawarkan pembiayaan tanpa agunan dan berbasis kelompok yang menjangkau jutaan perempuan di seluruh Indonesia. Hingga Agustus 2025, PNM berhasil melayani lebih dari 13 juta nasabah perempuan. Angka ini menjadikannya sebagai lembaga pembiayaan perempuan terbesar di dunia, bahkan melebihi Grameen Bank di Bangladesh.

Realisasi penyaluran dana melalui program Mekaar terus meningkat. Dari Rp4,2 triliun pada 2017, angka ini melonjak menjadi Rp68,2 triliun pada 2024 dengan CAGR sebesar 49,2%. Sampai Agustus 2025, PNM telah menyalurkan total sebesar Rp43,3 triliun kepada perempuan prasejahtera. Ini menunjukkan pertumbuhan yang sangat pesat dan dampak nyata dari program yang dikelola oleh PNM.

Pada Juni 2025, PNM mencatat sejarah dengan menerbitkan Orange Bond senilai Rp16 triliun sekaligus Orange Sukuk pertama di dunia. Penerbitan ini menjadikan PNM sebagai pionir dalam instrumen keuangan berkelanjutan dan menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara penting di panggung global. Respons investor terhadap Orange Bond sangat positif. Dalam proses book building hanya dalam delapan hari, seluruh emisi terserap penuh bahkan oversubscribe.

Kupon yang ditawarkan cukup kompetitif, yaitu 6,25% untuk tenor 1 tahun, 6,65% untuk tenor 3 tahun, dan 6,85% untuk tenor 5 tahun. Kepercayaan investor terhadap PNM terlihat dari banyaknya yang memilih tenor jangka panjang, meskipun kondisi pasar global masih penuh ketidakpastian.

Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, menyampaikan momentum ini dengan kalimat lugas "Saya istilahkan mempertemukan Wall Street dengan Backstreet. Modal global bisa langsung menyentuh perempuan miskin di pelosok desa," ujar Arief. Bagi PNM, Orange Bond layaknya simbol dari transformasi pembiayaan sosial yang mengakar di desa, namun mendapat legitimasi pasar modal internasional.

Komitmen PNM melalui Orange Bond juga mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) yang menjadi prioritas nasional. Instrumen inovatif seperti Orange Bond dari PNM diyakini menjadi solusi dalam menutup kesenjangan pendanaan sekaligus memastikan dampak sosial yang jelas.

PNM memastikan penerbitan Orange Bond sesuai regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), termasuk verifikasi independen untuk memastikan keberpihakan pada kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. PNM bahkan menyiapkan penerbitan tahap kedua senilai Rp1,02 triliun pada akhir 2025 untuk menjawab tingginya minat investor.

Fondasi utama dari Orange Bond adalah program PNM Mekaar. Hingga Agustus 2025, Mekaar telah menjangkau 13,3 juta perempuan di 36 provinsi. PNM tidak hanya menyalurkan pembiayaan, tetapi juga memberikan pendampingan usaha, pelatihan, serta Pertemuan Kelompok Mingguan (PKM) yang memperkuat kemandirian perempuan prasejahtera.

Inovasi PNM juga meluas melalui aplikasi SenyuM Mobile, program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), hingga keterlibatan global seperti paparan di Commission on the Status of Women (CSW) PBB ke-68 di New York.

Atas berbagai terobosan ini, PNM meraih penghargaan “Best Ultra Micro Finance for Empowering Women in Business” dari CNBC Indonesia. Bagi PNM, penghargaan ini menjadi validasi atas upaya menghubungkan pasar modal global dengan pemberdayaan perempuan ultra mikro di desa-desa Indonesia.

PNM melalui Orange Bond membuktikan bahwa pembiayaan sosial dapat dikelola dengan adil, inklusif, dan penuh dampak nyata. Dari pasar modal internasional hingga warung kecil di pelosok, PNM menghadirkan wajah baru keuangan berkelanjutan yang menyentuh langsung masyarakat.