
Rupiah Terus Mengalami Tekanan, Namun Optimisme dari Menteri Keuangan
Rupiah saat ini sedang menghadapi tekanan yang cukup signifikan terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Pelemahan nilai tukar rupiah dapat berdampak pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), sehingga menjadi perhatian serius bagi pemerintah. Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, mengakui bahwa depresiasi rupiah yang terus-menerus akan memengaruhi sensitivitas APBN.
Namun, Purbaya menegaskan bahwa pelemahan rupiah hanya bersifat sementara. Ia optimis bahwa rupiah akan segera kembali menguat dalam waktu dekat, terutama dengan pertumbuhan ekonomi domestik yang tetap stabil. Menurutnya, jika situasi seperti ini berlanjut hingga tahun depan, dampaknya akan lebih besar. Namun, ia yakin bahwa kebijakan yang dijalankan oleh pemerintah mampu membalikkan arah pertumbuhan ekonomi.
“Saya yakin ketika mereka tahu bahwa kebijakan yang kita jalankan betul-betul bisa membalik arah pertumbuhan ekonomi, itu rupiah akan berbalik dengan cepat,” ujar Purbaya saat ditemui di Gedung Kementerian Keuangan Jakarta.
Tidak Ada Intervensi Kebijakan Pemerintah
Purbaya juga menepis isu bahwa pelemahan rupiah disebabkan oleh kebijakan Kementerian Keuangan yang mendorong bank-bank BUMN (Himbara) untuk menaikkan bunga deposito valuta asing sebesar 4%. Ia menegaskan bahwa tidak ada intervensi langsung dari pemerintah dalam hal ini. Menurutnya, keputusan tersebut sepenuhnya dilakukan oleh perbankan sendiri.
“Enggak ada, enggak ada intervensi itu. Suka-suka mereka (perbankan). Tapi kalau masih naruh angka seperti itu di koran tanpa alasan yang jelas, belum tentu dilaksanakan, itu hanya menimbulkan sentimen negatif. Saya akan minta mereka mengoreksi itu,” kata Purbaya.
Peran Bank Indonesia dalam Stabilitas Nilai Tukar
Menurut Purbaya, Bank Indonesia (BI) juga menjalankan perannya secara agresif dalam menjaga stabilitas nilai tukar. Ia meyakini bahwa kombinasi kebijakan fiskal dan moneter akan membantu rupiah segera pulih. Ia bahkan menyatakan bahwa kemungkinan besar nilai tukar rupiah akan kembali stabil dalam beberapa hari mendatang.
“Mungkin pertengahan minggu depan sudah balik. Ini kan kita baru konferensi sekarang, market sudah tutup. Senin mulai, Selasa, Rabu mestinya sudah balik,” jelasnya.
Fondasi Ekonomi yang Terus Membaik
Purbaya menekankan bahwa fondasi ekonomi domestik akan terus membaik, didukung oleh kebijakan fiskal dan moneter yang selaras. Ia menilai bahwa Bank Sentral dan Kementerian Keuangan bekerja sama dengan tujuan yang sama, yaitu menjaga stabilisasi ekonomi serta menciptakan pertumbuhan yang lebih cepat.
“Bank Sentral juga sinkron dengan kami (Kementerian Keuangan). Tujuannya sama, menjaga stabilisasi ekonomi dan menciptakan pertumbuhan lebih cepat,” imbuhnya.
Ajakan untuk Tetap Percaya pada Rupiah
Akhirnya, Purbaya mengajak publik untuk tetap percaya pada rupiah. Ia menyarankan agar masyarakat menjual dolar dan membeli rupiah sebagai bentuk dukungan terhadap nilai tukar rupiah.
“Anda pegang rupiah apa dolar sekarang? Sell (jual) dolar lah (beli rupiah),” tandasnya.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!