
Tren Emas yang Menggembirakan dan Pertumbuhan Bisnis BSI
Harga dasar logam mulia emas terus mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini sejalan dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap aset safe haven tersebut. Pada Rabu (24/9), harga dasar emas mencapai Rp 2.174.000 per gram, menunjukkan tren positif yang terus berlangsung.
Direktur Sales and Distribution PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Anton Sukarna menyampaikan bahwa instrumen emas saat ini sangat diminati oleh masyarakat. Alasan utamanya adalah sifat intrinsik dari emas itu sendiri serta tren kenaikan harga yang mencapai 100 persen dalam tiga tahun terakhir.
Pertumbuhan bisnis emas memberikan dampak positif terhadap kinerja BSI pada kuartal II 2025. Pembiayaan bisnis emas melonjak sebesar 88,25 persen Year-on-Year (YoY) dengan total mencapai Rp 16,88 triliun. Dari jumlah tersebut, cicil emas mencapai Rp 9,09 triliun dengan pertumbuhan sebesar 155,41 YoY, sedangkan gadai emas meningkat sebesar 44,08 YoY senilai Rp 7,79 triliun.
Melesatnya pembiayaan emas juga berdampak pada pembiayaan konsumer BSI. Nilainya naik sebesar 16,20 YoY dengan total outstanding sebesar Rp 162,19 triliun. Rasio pembiayaan macet alias non performing finance (NPF) gross sebesar 1,87 persen, menunjukkan bahwa investasi emas secara umum aman dan mudah. Selain itu, investasi ini memberikan keuntungan tinggi bagi nasabah.
Anton menjelaskan bahwa BSI terus berupaya untuk mengedukasi masyarakat agar memiliki emas tanpa memberatkan setiap bulannya sesuai dengan cashflow pendapatan. Hal ini dilakukan agar masyarakat dapat memperoleh manfaat dari investasi emas tanpa merasa terbebani.
Perkuatan Fitur Aplikasi Byond untuk Layanan Emas
BSI juga aktif memperkuat fitur aplikasi Byond dengan layanan emas. Nasabah kini dapat melakukan pembelian dan penjualan emas 24 jam dengan harga yang kompetitif dan murah. Emas bisa diperoleh mulai dari 0,1 gram, sehingga lebih mudah diakses oleh masyarakat.
Direktur Finance and Strategy BSI Ade Cahyo Nugroho menjelaskan bahwa capaian bisnis berbasis emas telah meningkatkan pendapatan margin perseroan. Pendapatan margin meningkat sebesar 16,61 YoY menjadi Rp 14,09 triliun. Sementara itu, pendapatan berbasis fee mencapai Rp 2,94 triliun dengan pertumbuhan sebesar 18,37 YoY.
Total tabungan emas masyarakat telah mencapai 1 ton. Menjelang akhir tahun ini, BSI akan terus fokus pada pertumbuhan pembiayaan di segmen yang sustainable dan sehat. Selain itu, transformasi digital akan terus dipercepat agar lebih cepat, efisien, dan inklusif. Dengan langkah-langkah ini, BSI berkomitmen untuk tetap menjadi pilihan utama dalam layanan keuangan syariah yang berkelanjutan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!