Investasi Asuransi Jiwa Didominasi SBN di Semester I-2025

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Pertumbuhan Investasi Asuransi Jiwa di Semester I-2025

Pertumbuhan investasi di industri asuransi jiwa terus menunjukkan tren positif, khususnya pada beberapa instrumen yang menjadi pilihan utama. Data yang dirilis oleh Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menunjukkan bahwa surat berharga negara (SBN) menjadi salah satu penopang utama dalam portofolio investasi sepanjang semester pertama tahun 2025.

Hingga bulan Juni 2025, nilai investasi pada SBN mencapai Rp 223,03 triliun, dengan pertumbuhan sebesar 14,6% dibandingkan periode sebelumnya. Angka ini menunjukkan kontribusi signifikan dari SBN terhadap total aset investasi industri asuransi jiwa, yaitu sebesar 40,5%. Hal ini menunjukkan bahwa para pemain di sektor asuransi jiwa lebih memilih instrumen yang stabil dan aman untuk mengelola dana nasabah mereka.

Selain SBN, beberapa instrumen lain juga menunjukkan perubahan dalam perkembangannya. Misalnya, penempatan dana pada saham mengalami penurunan sebesar 13,6%, sehingga nilai investasinya turun menjadi Rp 121,50 triliun. Kontribusi saham terhadap total investasi sebesar 22%. Begitu pula dengan reksadana, yang juga mengalami penurunan sebesar 6,8% hingga mencapai Rp 68,14 triliun, atau sekitar 12,4% dari total investasi.

Di sisi lain, ada instrumen yang menunjukkan pertumbuhan signifikan. Sukuk korporasi mengalami kenaikan sebesar 14,2%, dengan nilai investasi mencapai Rp 53,26 triliun. Kontribusi sukuk korporasi terhadap total investasi mencapai 9,7%. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak pelaku industri asuransi jiwa yang mulai melirik instrumen-instrumen baru yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi.

Namun, tidak semua instrumen menunjukkan pertumbuhan positif. Penempatan dana pada deposito mengalami penurunan sebesar 6,8%, sehingga nilainya menjadi Rp 33,71 triliun, dengan porsi sebesar 6,1% terhadap total investasi. Penurunan ini mungkin disebabkan oleh pergeseran preferensi investasi ke instrumen yang lebih dinamis dan berpotensi memberi imbal hasil lebih tinggi.

Komitmen Industri Asuransi Jiwa dalam Mendukung Pembangunan Nasional

Ketua Bidang Pengembangan dan Pelatihan SDM AAJI, Handojo Gunawan Kusuma, menyampaikan bahwa konsistensi penempatan investasi pada instrumen SBN mencerminkan komitmen industri asuransi jiwa dalam menjaga kepentingan pemegang polis. Menurutnya, penempatan investasi di SBN bukan hanya sebagai strategi pengelolaan dana, tetapi juga sebagai bentuk dukungan nyata terhadap program pembangunan nasional.

Dalam Konferensi Pers Kinerja Industri Asuransi Jiwa Semester I-2025, Handojo menekankan bahwa kebijakan investasi yang diambil oleh industri asuransi jiwa selalu berorientasi pada kestabilan dan keberlanjutan. Dengan memilih instrumen yang aman dan memiliki risiko rendah, industri ini berupaya memberikan manfaat maksimal bagi para pemegang polis, sekaligus mendukung stabilitas ekonomi secara keseluruhan.

Tren Investasi yang Mengarah pada Keseimbangan dan Keamanan

Secara keseluruhan, tren investasi di industri asuransi jiwa pada semester I-2025 menunjukkan adanya keseimbangan antara pertumbuhan dan keamanan. Meskipun beberapa instrumen mengalami penurunan, seperti saham dan deposito, sejumlah lainnya seperti SBN dan sukuk korporasi menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa industri asuransi jiwa semakin cermat dalam mengelola dana nasabah, dengan tetap memperhatikan risiko dan potensi imbal hasil.

Dengan pendekatan yang lebih rasional dan berbasis data, industri asuransi jiwa siap menghadapi tantangan di masa depan, sekaligus memberikan layanan terbaik bagi para pemegang polis. Dengan demikian, kepercayaan masyarakat terhadap sektor asuransi jiwa akan semakin meningkat, karena dihiasi oleh kebijakan investasi yang transparan dan bertanggung jawab.