
Koperasi Desa Merah Putih sebagai Motor Penggerak Penyerapan Tenaga Kerja
Koperasi Desa atau Kopdes Merah Putih kini dianggap sebagai salah satu motor penggerak utama dalam penyerapan tenaga kerja nasional. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) telah mengambil langkah-langkah strategis untuk memperkuat peran koperasi ini dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Menurut informasi yang diberikan oleh Menteri Koperasi, Ferry Juliantono, hingga akhir tahun 2025, Kopdes Merah Putih memiliki potensi besar dalam menciptakan lebih dari satu juta lapangan kerja baru. Hal ini menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam menekan angka pengangguran yang masih menjadi tantangan ekonomi nasional.
Ferry menjelaskan bahwa saat ini sudah ada lebih dari 907 ribu orang yang menjadi anggota Kopdes Merah Putih. Selain itu, sekitar 640 ribu lebih penduduk tercatat sebagai pengurus maupun pengawas koperasi. Angka ini menunjukkan bahwa jumlah peserta dan pengelola koperasi semakin berkembang.
Setiap unit koperasi disebut mampu menyerap sekitar 20 hingga 25 karyawan untuk mengelola tujuh unit usaha koperasi yang dijalankan. Dengan demikian, setiap koperasi memiliki potensi penyerapan tenaga kerja sekitar 20 hingga 25 orang. Jumlah ini tentu akan berkontribusi signifikan terhadap peningkatan kesempatan kerja di tingkat desa dan daerah.
Untuk memperkuat operasional koperasi, Kemenkop telah merekrut 1.104 Project Management Officer (PMO) yang ditempatkan di 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota. Selain itu, terdapat 8.000 Business Assistant (BA) yang diterjunkan untuk mendampingi koperasi di lapangan. Langkah ini bertujuan untuk memastikan koperasi dapat berjalan dengan efektif dan memberikan manfaat nyata bagi anggotanya.
Selain perekrutan staf, Kemenkop juga melakukan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas pengurus koperasi. Hingga saat ini, sebanyak 7.587 pengurus Kopdes Merah Putih telah mendapatkan peningkatan kapasitas. Di sisi lain, terlibatnya 159 dinas di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota dalam program ini menunjukkan komitmen lintas sektor dalam mendukung pertumbuhan koperasi.
Namun, Ferry menegaskan bahwa dukungan modal kerja awal menjadi kunci percepatan pertumbuhan koperasi. Ia mengimbau agar Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) segera menyalurkan pembiayaan kepada koperasi. Selain itu, ia juga mengusulkan adanya afirmasi berupa pembiayaan dengan bunga di bawah 6 persen, keringanan pajak penghasilan (PPh) bagi koperasi, serta penyaluran barang subsidi melalui Kopdes Merah Putih.
Dengan dukungan nyata dari berbagai pihak, Ferry optimistis bahwa Kopdes Merah Putih akan memainkan peran strategis dalam menurunkan angka pengangguran. "Harapannya, Kopdes Merah Putih dapat tumbuh menjadi pilar utama ekonomi rakyat dan penopang penting pembangunan nasional," ujarnya. Dengan keberadaan koperasi ini, diharapkan masyarakat bisa lebih mandiri dan sejahtera secara ekonomi.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!