RI dan UEA Sepakati Hibah untuk Pusat Riset Mangrove Bali

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kerja Sama Indonesia dan Uni Emirat Arab dalam Pembangunan Pusat Riset Mangrove Internasional

Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) telah mencapai kesepakatan hibah untuk membangun International Mangrove Research Center (IMRC) di Bali. Penandatanganan perjanjian ini dilakukan di New York, Amerika Serikat (AS), pada Selasa, 23 September 2025. Kesepakatan ini ditandatangani oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan dan Founding Managing Director Mohamed Bin Zayed Species Conservation Fund Razan Khalifa Al Mubarak.

Kerja sama ini dianggap sebagai bentuk solidaritas dan komitmen yang nyata antara kedua negara. Zulhas menyampaikan bahwa perjanjian ini bukan hanya sekadar tanda tangan, tetapi juga investasi untuk masa depan bumi. "Kami tidak hanya menyepakati perjanjian, tetapi menanam investasi untuk masa depan bumi ini," ujarnya dalam keterangan resmi.

Zulhas menjelaskan bahwa hibah dari UEA menegaskan posisi Indonesia sebagai salah satu pemain kunci dalam diplomasi iklim. Bali menjadi etalase pusat riset global di bidang konservasi mangrove. Hal ini karena Indonesia memiliki ekosistem mangrove terbesar di dunia. "Mangrove bukan hanya soal pohon dan ekosistem, melainkan juga tentang masa depan anak cucu kita. Dengan dukungan ini, Indonesia dan UEA menunjukkan bahwa kemitraan dapat menghadirkan solusi nyata bagi bumi," tambahnya.

Hibah dari Entitas Pemerintah yang Berkomitmen

Hibah dari UEA berasal dari entitas pemerintah yang berkomitmen mendanai proyek kemanusiaan dan kepentingan publik, termasuk inisiatif lingkungan. Dana tersebut akan digunakan untuk memperkuat kapasitas pusat riset yang sudah berjalan di Bali. IMRC akan menjadi pusat inovasi ilmiah, sarana berbagi pengetahuan, sekaligus laboratorium hidup bagi model konservasi dan restorasi mangrove yang bisa direplikasi lintas negara.

Menurut Zulhas, langkah ini menjadikan Bali tidak hanya sebagai destinasi wisata dunia. "Tetapi juga simbol diplomasi hijau Indonesia yang mana solidaritas global bertemu untuk menjawab tantangan perubahan iklim," ujarnya.

Peran Pusat Riset Mangrove dalam Konservasi Global

International Mangrove Research Center (IMRC) akan menjadi pusat penting dalam upaya konservasi dan restorasi mangrove. Dengan lokasi di Bali, pusat ini akan menjadi tempat kolaborasi internasional untuk mengembangkan strategi dan teknologi baru dalam perlindungan ekosistem mangrove. Ini juga akan memfasilitasi pertukaran pengetahuan antara para ilmuwan, praktisi, dan pemangku kebijakan dari berbagai negara.

Pusat riset ini juga akan menjadi wadah untuk pelatihan dan pendidikan, sehingga meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam bidang konservasi lingkungan. Selain itu, IMRC akan berperan dalam mempromosikan inisiatif-inisiatif yang berdampak positif terhadap perubahan iklim dan pelestarian alam.

Tantangan dan Peluang untuk Masa Depan

Perubahan iklim dan kerusakan ekosistem mangrove menjadi isu global yang membutuhkan solusi bersama. Dengan adanya IMRC, Indonesia dan UEA menunjukkan komitmen mereka untuk bekerja sama dalam menjawab tantangan ini. Pusat riset ini juga akan menjadi contoh bagi negara-negara lain yang ingin mengembangkan inisiatif serupa.

Dalam konteks yang lebih luas, kerja sama ini menunjukkan bahwa diplomasi lingkungan dapat menjadi jembatan antara negara-negara dengan visi dan tujuan yang sama. Dengan kolaborasi seperti ini, diharapkan akan muncul solusi-solusi inovatif yang dapat diterapkan secara global.

Kesimpulan

Penandatanganan perjanjian hibah antara Indonesia dan UEA untuk pembangunan International Mangrove Research Center di Bali adalah langkah penting dalam upaya global untuk menjaga keberlanjutan lingkungan. Proyek ini tidak hanya memberikan manfaat lokal, tetapi juga menjadi bagian dari komitmen internasional dalam menjawab ancaman perubahan iklim. Dengan adanya IMRC, Indonesia semakin memperkuat posisinya sebagai negara yang aktif dalam diplomasi lingkungan dan inisiatif konservasi global.