Saham Tergelincir, Investor Asing Lakukan Net Sell Rp1 T

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

IHSG Turun 1% dengan Net Foreign Sell Rp 1 Triliun

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 1% pada perdagangan kemarin, Kamis (25/9), dengan net foreign sell mencapai angka Rp 1 triliun. Pada penutupan perdagangan, IHSG turun sebanyak 85,89 poin menjadi berada di level 8.040,66. Dari total saham yang diperdagangkan, sebanyak 434 saham mengalami penurunan, sedangkan 242 saham naik dan 123 saham tidak bergerak.

Investor asing melakukan pembelian senilai Rp 8,49 triliun dan menjual saham sebesar Rp 9,5 triliun. Mayoritas sektor yang terdampak adalah sektor perdagangan yang melemah, dengan koreksi terbesar tercatat pada sektor barang baku, teknologi, dan finansial. Di sisi lain, sektor konsumer primer dan properti mencatatkan kenaikan terbesar.

Berikut adalah daftar saham yang menjadi target investor asing dalam perdagangan 15 September 2025:

Daftar Saham yang Dijual Investor Asing

Saham-saham yang menjadi perhatian investor asing antara lain:

  • PT Aneka Tambang Tbk (ANTM): Net sell sebesar Rp 453,7 miliar.
  • PT Bank Central Asia Tbk (BBCA): Net sell sebesar Rp 222,1 miliar.
  • PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA): Net sell sebesar Rp 194,1 miliar.
  • PT Barito Pacific Tbk (BRPT): Net sell sebesar Rp 146,9 miliar.
  • PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN): Net sell sebesar Rp 109,1 miliar.
  • PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI): Net sell sebesar Rp 93,3 miliar.
  • PT Petrosea Tbk (PTRO): Net sell sebesar Rp 61,7 miliar.
  • PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST): Net sell sebesar Rp 42,7 miliar.
  • PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA): Net sell sebesar Rp 38,4 miliar.
  • PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI): Net sell sebesar Rp 37,5 miliar.

Selain itu, saham ANTM mengalami koreksi sebesar 8,65% ke level 3.170 setelah investor asing melakukan penjualan bersih sebesar Rp 453,7 miliar dengan rata-rata harga jual Rp 3.247,7. Sementara itu, BBCA juga mengalami koreksi sebesar 0,96% ke level 7.700 dengan net sell sebesar Rp 222,1 miliar.

Apa Itu Net Foreign Sell?

Net Foreign Sell merujuk pada situasi di pasar modal ketika nilai total penjualan saham oleh investor asing lebih besar daripada pembelian mereka dalam periode tertentu. Hal ini menunjukkan bahwa investor asing sedang menarik dana dari pasar saham atau saham tertentu.

Adanya Net Foreign Sell dapat memberikan dampak signifikan terhadap pasar keuangan suatu negara, antara lain:

  1. Pengaruh Terhadap Nilai Tukar Mata Uang
    Investor asing cenderung melepas aset lokal dan menukar hasilnya ke mata uang asing, sehingga meningkatkan tekanan jual terhadap mata uang domestik yang dapat menyebabkan depresiasi nilai tukar.

  2. Perubahan Harga Aset di Pasar Domestik
    Net Foreign Sell seringkali diikuti oleh penurunan harga aset karena tekanan jual meningkat dan permintaan cenderung stagnan atau menurun.

  3. Mempengaruhi Sentimen Pasar
    Pergerakan investor asing dapat memicu kekhawatiran akan ketidakpastian pasar atau risiko makroekonomi, sehingga memperburuk sentimen dan bisa menyebabkan kepanikan.

Strategi Menghadapi Net Foreign Sell

Meskipun pergerakan Net Foreign Sell dapat memengaruhi pasar, investor disarankan untuk tidak bereaksi secara impulsif tanpa analisis mendalam. Berikut beberapa strategi yang dapat diterapkan:

  1. Menilai Sentimen Pasar dengan Bijak
    Perubahan sentimen pasar akibat arus modal asing sering kali berlangsung cepat dan tidak selalu mencerminkan kondisi ekonomi yang sebenarnya. Oleh karena itu, penting bagi investor untuk tidak hanya terpaku pada data Net Foreign Sell, tetapi juga mempertimbangkan analisis fundamental seperti data makroekonomi, laporan keuangan emiten, dan prospek industri.

  2. Manajemen Risiko terhadap Nilai Tukar
    Fluktuasi nilai tukar yang dipicu oleh pergerakan dana asing dapat berdampak pada return investasi. Untuk mengatasi hal ini, investor disarankan untuk menerapkan diversifikasi portofolio dan memanfaatkan instrumen lindung nilai (hedging).

  3. Fokus pada Investasi Jangka Panjang
    Volatilitas pasar akibat aksi jual-beli investor asing bisa sangat memengaruhi emosi investor jangka pendek. Namun, investor yang berorientasi pada tujuan jangka panjang dan tetap berpegang pada analisis fundamental biasanya akan memperoleh hasil yang lebih stabil dan konsisten.

Dengan memahami dampak Net Foreign Sell dan menerapkan strategi yang tepat, investor dapat lebih siap menghadapi fluktuasi pasar dan memaksimalkan potensi keuntungan dalam jangka panjang.