Semester I 2025, Pertamina Tingkatkan Kinerja untuk Ekonomi dan Energi Nasional

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kinerja Operasional dan Keuangan Pertamina di Semester Pertama Tahun 2025

PT Pertamina (Persero) berhasil menunjukkan peningkatan kinerja operasional sepanjang semester pertama tahun 2025. Hal ini dilakukan dalam upaya mendukung tercapainya swasembada energi, yang menjadi salah satu target utama pemerintah Indonesia dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Kepala Direktur PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, bersama jajaran direksi Holding dan Subholding Pertamina, menyampaikan capaian tersebut dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, di Jakarta, pada Kamis (11/9/2025). Dalam kesempatan tersebut, Simon menjelaskan berbagai inisiatif strategis yang telah dilaksanakan oleh perusahaan.

Hingga Juli 2025, Pertamina mampu menjaga produksi migas di atas 1 juta barel setara minyak per hari (BOEPD). Selain itu, perusahaan juga berhasil meningkatkan cadangan migas baru, yang akan memperkuat ketahanan energi secara berkelanjutan.

Salah satu pencapaian penting adalah temuan cadangan migas baru sebesar 724 juta barel setara minyak (MMBOE) di wilayah kerja Rokan. Temuan ini menunjukkan komitmen Pertamina dalam mengembangkan sumber daya energi nasional.

Selain itu, Pertamina juga berhasil menjalankan beberapa program strategis. Salah satunya adalah produksi Sustainable Aviation Fuel (SAF) pertama di Asia Tenggara dengan kapasitas produksi 9.000 barel per hari. SAF merupakan bahan bakar pesawat berkelanjutan yang dihasilkan melalui teknologi co-processing antara Kerosene (minyak tanah) dan used cooking oil (UCO) atau minyak jelantah. Ekosistem bisnis UCO SAF tidak hanya mendukung swasembada energi nasional, tetapi juga mampu mendorong perekonomian mikro dan ekonomi sirkuler.

Pertamina juga mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai dengan kapasitas 800 GWh dan melakukan revitalisasi tangki Arun dengan kapasitas 127.200 m³ yang ditargetkan selesai pada akhir 2025.

Selain itu, Pertamina juga menjalankan proyek Palawan di Filipina dengan kapasitas 285 MW serta meluncurkan Pertamax Green 95 di 160 outlet dengan volume penjualan 4,83 ribu KL hingga bulan Juli 2025.

Di sisi keuangan, Pertamina mampu menjaga kinerja tetap positif meskipun menghadapi penurunan parameter harga minyak mentah, solar, dan kurs Dolar AS dibandingkan dengan periode 2024. Hingga Juli 2025, Pertamina mencatat pendapatan sebesar US$40,9 miliar atau setara Rp672 Triliun, dengan EBITDA US$6,2 miliar (setara Rp102,8 Triliun).

Simon menegaskan bahwa Pertamina mampu mempertahankan kinerja keuangan dan operasional yang handal melalui berbagai upaya dan respon strategis.

Sebagai perusahaan energi nasional, Pertamina berkomitmen untuk mendukung target Net Zero Emission 2060 melalui program-program berkelanjutan yang berdampak nyata bagi pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Penerapan prinsip environmental, social & governance (ESG) juga dilakukan di seluruh lini bisnis dan operasinya.