Tiongkok Kembali Tertarik Investasi di IKN, Fokus Bangun Infrastruktur dan Perumahan

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kerjasama Investasi dengan Provinsi Anhui, China

Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) telah menjajaki peluang investasi dengan pemerintah provinsi Anhui di Tiongkok. Dalam informasi yang diberikan, pihak China menunjukkan minat besar terhadap rencana pembangunan infrastruktur hingga perumahan di IKN. Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Sudiro Roi Santoso, menyampaikan bahwa penjajakan ini dilakukan pada Selasa (19/8/2025). Dia menekankan bahwa OIKN membuka peluang investasi secara luas.

“Saat ini sudah ada sejumlah investor dari Tiongkok yang menanamkan modal di sektor perhotelan. Kami menyambut baik minat dari Provinsi Anhui, terutama pada investasi perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah hingga tinggi,” ujar Sudiro Roi dalam keterangan resmi, Kamis (21/8/2025).

Sudiro menambahkan bahwa Otorita IKN melihat kemitraan dengan Provinsi Anhui sebagai langkah strategis. Kolaborasi ini tidak hanya sekadar investasi, tetapi juga bagian dari misi besar Indonesia dalam menciptakan kota masa depan yang berdaulat, hijau, dan resilien. Hal ini juga bertujuan memperkuat posisi Nusantara sebagai simpul penting dalam arsitektur peradaban global.

Provinsi Anhui memiliki keunggulan di bidang industri manufaktur dan semen. Selain itu, Anhui juga aktif dalam pembangunan transportasi modern, termasuk keterlibatan dalam produksi sarana Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Jakarta-Bandung.

Deputy Director-General Department of Housing and Urban-Rural Development of Anhui Province, Liu Xiaohua, menyatakan kesiapan provinsinya untuk membuka jalur kerja sama yang lebih luas. Menurutnya, Provinsi Anhui memiliki banyak pengusaha besar yang bergerak di bidang manufaktur serta sektor lainnya.

“Harapannya, melalui penjajakan investasi hari ini, kami dapat mempelajari lebih dalam potensi yang ada di IKN serta menghadirkan investor yang tepat dari Anhui untuk berkontribusi dalam pembangunan IKN,” jelas Liu.

Total Investasi dari Tiongkok di IKN

Berdasarkan catatan, OIKN mengungkapkan bahwa hingga saat ini, pihaknya telah mendapatkan kerja sama investasi dari Tiongkok untuk pembangunan di IKN sebesar Rp70 triliun. Mayoritas kerja sama ini direalisasikan menggunakan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).

Dalam rinciannya, dari total investasi sebesar Rp70 triliun, sebanyak Rp68,4 triliun akan direalisasikan melalui sistem KPBU untuk sektor perumahan, Moda Unik Terpadu (MUT), dan pembangunan jalan. Sementara sisanya, yaitu sebesar Rp500 miliar, telah direalisasikan melalui komitmen investasi langsung dari perusahaan asal Tiongkok, PT Delonix Bravo Investment, yang juga menggarap sektor perumahan di IKN.

Selain itu, terdapat dua konsorsium besar yang sedang mengembangkan proyek KPBU MUT dan jalan, yaitu konsorsium CHEC–IJM dan konsorsium CSCEC–CREC. Masing-masing konsorsium memiliki nilai proyek sebesar Rp27,1 triliun dan Rp27,9 triliun. Proyek-proyek ini masih dalam tahap studi kelayakan yang akan dievaluasi oleh Komite KPBU Otorita IKN. Setelah itu, akan dilakukan market sounding sebelum masuk ke tahap lelang akhir.

Proyek Perumahan oleh Konsorsium IJM–CHEC

Selain itu, proyek KPBU Perumahan oleh konsorsium IJM–CHEC juga sedang dievaluasi. Proyek ini mencakup pembangunan 20 menara rumah susun untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kawasan WP 1B dengan estimasi nilai sebesar Rp13,4 triliun. Proyek ini menjadi salah satu bagian penting dalam upaya OIKN untuk membangun kawasan hunian yang layak dan nyaman bagi masyarakat.