Menteri Investasi Ajak UMKM Ikuti Tren Global Tingkatkan Ekspor

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Pemerintah Berupaya Meningkatkan Kelas UMKM

Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, menegaskan bahwa pemerintah tidak hanya ingin meningkatkan jumlah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), tetapi juga mendorong mereka untuk berkembang menjadi usaha yang lebih besar. Tujuan utamanya adalah memastikan pelaku usaha mikro dapat bertransformasi menjadi usaha kecil, menengah, hingga besar.

Rosan menjelaskan bahwa angka UMKM di Indonesia saat ini mencapai 65 juta. Meskipun jumlahnya sangat besar, ia menyatakan bahwa pemerintah ingin mengurangi jumlah UMKM dengan cara membuat mereka naik kelas. "Saya bilang saya ingin UMKM di Indonesia berkurang. Kenapa? Karena jumlahnya kita kan 65 juta. Angka yang disampaikan itu, kenapa saya ingin ini berkurang? Ya kan mereka harus naik kelas. Masa UMKM terus?" ujarnya kepada wartawan di kantornya pada Kamis (21/8).

Menurutnya, target pemerintah adalah membuat UMKM tumbuh lebih besar dengan meningkatkan pendapatan, memperluas ekspor, serta membuka lebih banyak lapangan kerja. Hal ini dilakukan melalui kolaborasi dengan proyek-proyek besar yang ada di wilayah operasional perusahaan.

Selain itu, Rosan menyampaikan bahwa setiap pengusaha besar, baik dalam maupun luar negeri, yang mendapatkan fasilitas fiskal seperti tax holiday, tax allowance, atau master list impor barang modal, wajib bermitra dengan UMKM di lokasi operasional mereka.

"Nah itu yang kita sampaikan dan alhamdulillah hari ini ada 10 perusahaan yang bekerja sama dengan UMKM. Ini hanya simbolis aja, nilainya Rp 57,8 miliar. Dan kalau kita lihat volumenya dari fiskal insentif ini yang kita berikan, nilainya per tahun itu akan mencapai ratusan miliar," tambahnya.

Pemerintah juga memberikan masukan kepada UMKM agar produknya sesuai dengan tren global. Hal ini penting karena kontribusi ekspor UMKM baru mencapai sekitar 16 persen. "Jadi kita harus terus mengupdate dari Kementerian Investasi dan BKPM ini apa tren-trennya, industrinya, produknya, yang memang dari segi warna, modelnya. Dan itu kita harus update terus," jelas Rosan.

Perhatian Khusus untuk UMKM Penyandang Disabilitas

Selain itu, Kementerian Investasi juga memberi perhatian khusus bagi UMKM penyandang disabilitas. Rosan menyatakan bahwa pihaknya mendorong bank-bank Himbara seperti Mandiri, BNI, BRI, BTN, dan Bank Syariah Indonesia untuk memberikan porsi pembiayaan yang lebih besar bagi kelompok ini.

Tujuannya adalah memberikan kesempatan yang lebih luas bagi para penyandang disabilitas untuk berkembang dalam dunia usaha. Dengan dukungan finansial yang lebih besar, diharapkan UMKM penyandang disabilitas bisa berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional.

Langkah-Langkah Strategis untuk Meningkatkan Kualitas UMKM

Beberapa langkah strategis telah diambil oleh pemerintah untuk memastikan UMKM tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang. Salah satunya adalah melalui program pemberdayaan yang mencakup pelatihan, akses pendanaan, dan bimbingan teknis. Selain itu, pemerintah juga aktif dalam memfasilitasi kemitraan antara UMKM dengan perusahaan besar, sehingga UMKM bisa memperluas pasar dan meningkatkan kapasitas produksi.

Dalam rangka meningkatkan daya saing UMKM, pemerintah juga melakukan sosialisasi mengenai perkembangan industri dan tren pasar global. Dengan demikian, pelaku usaha bisa lebih cepat menyesuaikan diri dan mengambil peluang yang ada.

Tidak hanya itu, pemerintah juga menggandeng lembaga-lembaga keuangan dan organisasi bisnis untuk bersama-sama mendukung pertumbuhan UMKM. Melalui kolaborasi ini, diharapkan UMKM bisa menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia yang lebih kuat dan mandiri.