5 Manajer Investasi dengan Aset Terbesar, Siapa Saja?

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Peran Manajer Investasi dalam Mendorong Pertumbuhan Pasar Modal Indonesia

Industri Manajer Investasi (MI) di Indonesia memainkan peran penting dalam mendorong inklusi keuangan dan pertumbuhan pasar modal nasional. Melalui berbagai produk investasi, MI membantu investor ritel dan institusi mengakses portofolio yang dikelola secara profesional dengan modal awal yang terjangkau.

Salah satu instrumen utama yang digunakan adalah reksa dana. Produk ini memungkinkan investor ritel untuk berpartisipasi dalam berbagai instrumen keuangan tanpa harus memiliki modal besar. Sementara itu, Kontrak Pengelolaan Dana (KPD) memberikan solusi khusus bagi investor institusi seperti dana pensiun, perusahaan asuransi, dan korporasi. Strategi investasi yang dirancang sesuai profil risiko dan tujuan masing-masing pihak menjadikan KPD sebagai pilihan yang fleksibel dan efektif.

Kedua instrumen tersebut sangat penting dalam membangun ketahanan dan kedalaman pasar keuangan Indonesia yang terus berkembang. Dalam industri MI, beberapa perusahaan tercatat sebagai pengelola investasi terbesar. Hingga akhir Juni 2025, Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) menjadi MI terbesar dengan total AUM mencapai Rp 101,67 triliun. Dana tersebut terdiri dari KPD sebesar Rp 55,73 triliun dan reksa dana sebanyak Rp 45,36 triliun. Jumlah dana kelolaan MAMI menunjukkan kekuatan perusahaan asal Kanada ini di segmen ritel dan institusi.

Data dari OJK juga menunjukkan bahwa peringkat lainnya masih didominasi oleh MI dengan rekam jejak panjang di industri reksa dana Indonesia. Berikut adalah lima MI dengan total AUM terbesar:

  • Bahana TCW Investment: Total AUM sebesar Rp 73,47 triliun.
  • Eastspring Investment Indonesia: Total AUM sebesar Rp 57,70 triliun.
  • Sinarmas Asset Manajemen: Total AUM sebesar Rp 57,38 triliun.
  • Schroder Investment Manajement: Total AUM sebesar Rp 56,07 triliun.

Pengamat pasar modal Fendi Susiyanto menilai bahwa industri reksa dana tetap menjadi salah satu aset penting di pasar modal Indonesia. Di tengah fluktuasi pasar saham, reksa dana menjadi pilihan yang rasional untuk berinvestasi. Peluang ini dimanfaatkan oleh MI dengan merilis produk-produk reksa dana berisiko moderat, terutama di kelas aset obligasi.

Preferensi masyarakat Indonesia terhadap instrumen obligasi lebih tinggi dibanding saham. Hal ini terlihat dari dana kelolaan reksa dana obligasi sebesar Rp 167 triliun yang tumbuh 9,85 persen sejak awal tahun. Sementara itu, dana kelolaan reksa dana saham hanya sebesar Rp 80,9 triliun.

Fungsi utama manajer investasi adalah mengelola dana melalui portofolio investasi. Untuk itu, MI diisi oleh para profesional dengan pengalaman panjang dan akses informasi yang kuat. Menurut Fendi, manajer investasi dengan pengalaman panjang dan rekam jejak yang kredibel akan mampu mendukung kebutuhan masyarakat Indonesia untuk menumbuhkan asetnya melalui pasar modal.

Di tengah situasi global dan domestik yang masih diwarnai ketidakpastian, produk investasi seperti reksa dana dan KPD yang pengelolaannya dilakukan oleh MI dapat selalu menjadi alternatif bagi investor agar bisa tetap berinvestasi dengan risiko terukur.