IHSG Diprediksi Naik, Analis Fokus pada AMRT, ANTM, dan AALI

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Proyeksi Penguatan IHSG dan Saham-saham yang Menarik Perhatian

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan terus mengalami penguatan dalam beberapa hari ke depan. Setelah sebelumnya menutup perdagangan dengan kenaikan sebesar 0,64% ke level 7.747, berbagai analis memperkirakan bahwa IHSG akan memasuki fase bullish konsolidasi. Hal ini didorong oleh peningkatan volume transaksi serta sentimen positif dari data ekonomi domestik.

Menurut Nafan Aji Gusta Utama dari Mirae Asset Sekuritas, indikator teknikal menunjukkan potensi penguatan lanjutan. "IHSG berpotensi kembali membentuk fase bullish konsolidasi setelah indikator volume mulai mengalami penguatan," ujar Nafan dalam riset yang dirilis pada Jumat (12/9). Sementara itu, Ivan Rosanova dari BinaArtha Sekuritas menambahkan bahwa IHSG akan mendapat momentum positif jika mampu bertahan di atas garis SMA-20, dengan level resistance terdekat di kisaran 7.841 hingga 8.102.

Di tengah optimisme tersebut, sejumlah saham menjadi fokus perhatian para analis karena memiliki potensi pertumbuhan yang menarik. Tiga saham yang menjadi sorotan adalah PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI).

AMRT: Saham Ritel yang Stabil di Tengah Ketidakpastian

Saham AMRT, yang merupakan emiten ritel pemilik jaringan Alfamart, direkomendasikan sebagai pilihan defensif yang tetap menjanjikan. Dengan basis konsumen yang luas dan model bisnis yang tahan terhadap fluktuasi ekonomi, AMRT diperkirakan akan melanjutkan tren kenaikan menuju kisaran Rp3.030–Rp3.100, selama harganya tetap bertahan di atas Rp2.700.

Analis menyarankan strategi "buy on weakness" pada rentang harga Rp2.710–Rp2.760, dengan target harga terdekat di Rp2.980. Sektor ritel dinilai tetap menarik karena konsumsi domestik yang stabil dan potensi ekspansi jaringan toko yang agresif.

ANTM: Momentum dari Komoditas dan Kinerja Solid

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), emiten pertambangan milik negara, juga menjadi sorotan karena prospek positif dari harga komoditas dan kinerja keuangan yang solid. Meskipun harga saham ANTM sempat terkoreksi ke Rp3.390, konsensus analis tetap optimis dengan rekomendasi "Buy" dari mayoritas analis.

Target harga ANTM berada di kisaran Rp3.750 hingga Rp4.310, dengan dukungan fundamental berupa proyeksi EPS 2025 sebesar Rp317,47 dan pendapatan tahunan lebih dari Rp104 triliun. Analis merekomendasikan strategi "buy on weakness" pada rentang harga Rp3.400–Rp3.550.

AALI: Potensi Rebound dari Sektor Perkebunan

Saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) juga menarik perhatian analis, terutama karena potensi rebound dari sektor perkebunan. Harga saham AALI saat ini berada di Rp7.300, dengan target harga rata-rata dari analis sebesar Rp7.317.

Kinerja keuangan AALI menunjukkan stabilitas, dengan proyeksi EPS 2025 sebesar Rp693,6 dan pendapatan tahunan sekitar Rp24,4 triliun. Analis merekomendasikan strategi "Hold" dengan potensi kenaikan jika harga CPO kembali menguat.

Dengan proyeksi penguatan IHSG dan dukungan dari indikator teknikal serta fundamental ekonomi, saham-saham seperti AMRT, ANTM, dan AALI menjadi pilihan menarik bagi investor. Ketiganya menawarkan kombinasi antara stabilitas, potensi pertumbuhan, dan dukungan sektor masing-masing. Bagi investor yang ingin memanfaatkan momentum pasar, strategi akumulasi pada saham-saham ini bisa menjadi langkah cerdas dalam menghadapi dinamika pasar ke depan.