
Boy Thohir Kembali Menambah Kekayaan Berkat Kenaikan Harga Saham EMAS
Pengusaha nasional Garibaldi Thohir atau yang lebih dikenal dengan panggilan Boy Thohir kembali mengukuhkan posisinya sebagai salah satu tokoh bisnis yang sukses dalam memperluas portofolio investasi. Kali ini, keuntungan besar yang diraihnya berasal dari kenaikan harga saham PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS). Dengan kenaikan tersebut, Boy Thohir berhasil mendapatkan untung sebesar Rp650 miliar.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) per Rabu (24/9/2025), nilai kepemilikan saham Boy Thohir di EMAS mencapai Rp3,25 triliun. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan sebelum IPO, yaitu sebesar Rp2,6 triliun. Sebagai salah satu pemegang saham pendiri EMAS, Boy Thohir memiliki 905.037.245 saham. Porsi kepemilikannya sebelum IPO tercatat sebesar 6,21%, namun setelah IPO berkurang menjadi 5,59% akibat masuknya saham publik.
IPO EMAS melepas sebanyak 1.618.023.300 saham kepada masyarakat, sementara saham pendiri tercatat sebanyak 13.113.342.760 saham. Meskipun porsinya berkurang, jumlah saham yang dimiliki Boy Thohir tetap tidak berubah. Lonjakan kekayaannya berasal dari margin harga IPO EMAS yang awalnya dijual seharga Rp2.880 per saham dan naik menjadi Rp3.600 pada hari perdana perdagangan.
Selain di EMAS, Boy Thohir juga memiliki portofolio saham di beberapa perusahaan besar. Ia menggenggam 1.826.062.554 saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), yang merupakan induk usaha EMAS. Selain itu, ia juga melakukan investasi di PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), serta beberapa perusahaan lain yang dinilai potensial.
Dengan diversifikasi portofolio yang luas, Boy Thohir semakin memperkuat posisinya di sektor energi, pertambangan, dan teknologi. Investasi yang dilakukannya tidak hanya memberikan keuntungan finansial, tetapi juga membuka peluang bagi pengembangan bisnis di berbagai bidang.
Tidak hanya Boy Thohir, investor lain seperti Hardi Wijaya Liong juga meraih keuntungan besar dari IPO EMAS. Dengan kepemilikan 578.973.920 saham, Hardi berhasil menambah kekayaannya sebesar Rp420 miliar. Nilai investasinya sebelum IPO sebesar Rp1,66 triliun meningkat menjadi Rp2,08 triliun setelah listing di harga Rp3.600 per saham.
Hardi Wijaya dikenal sebagai pengusaha nasional yang memiliki kepemilikan saham di PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG). Selain itu, ia juga tercatat memiliki saham di PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) serta MDKA. Keberhasilan IPO EMAS dan lonjakan harga sahamnya menjadi bukti tingginya minat investor terhadap sektor emas dan sumber daya alam di Indonesia.
Lonjakan harga saham ini tidak hanya memberikan keuntungan bagi para pendiri seperti Boy Thohir dan Hardi Wijaya, tetapi juga membuka peluang bagi investor publik untuk menikmati potensi cuan di sektor pertambangan emas. Hal ini menunjukkan bahwa pasar modal di Indonesia semakin dinamis dan menawarkan peluang yang menarik bagi berbagai kalangan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!