Efek Haji Isam, Tren Bullish CPO, dan Kenaikan Saham PGUN 2.918%

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kinerja Saham PGUN yang Mencengangkan di Bursa Efek Indonesia

Saham PT Pradiksi Gunatama Tbk. (PGUN) menunjukkan kinerja yang sangat mengesankan dalam beberapa bulan terakhir, menjadikannya salah satu saham paling moncer di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sejak awal tahun 2025, harga saham PGUN melonjak hingga 2.918,86% secara year-to-date (YtD), dari level Rp424 per saham pada 30 Desember 2024 menjadi Rp12.800 per saham pada akhir sesi perdagangan Kamis (25/9/2025). Kenaikan ini tidak hanya mencerminkan pertumbuhan ekonomi perusahaan, tetapi juga memperkuat posisi PGUN sebagai salah satu emiten sektor perkebunan dan pengolahan kelapa sawit.

Pada hari ini saja, saham PGUN naik 2.125 poin atau 19,91%, mencapai level Rp12.800 per saham. Kenaikan ini merupakan batas tertinggi atau auto reject atas (ARA) dalam sistem perdagangan BEI. Selain itu, PGUN juga tercatat ARA pada Rabu (24/9/2025) dengan kenaikan 19,94% ke level Rp10.675 dan terbang 19,86% ke level Rp8.900 per saham pada Selasa (23/9/2025). Secara kumulatif, saham PGUN naik 89,63% hanya dalam lima hari terakhir.

Di tingkat harga saat ini, PGUN telah meningkatkan nilai sahamnya hingga 11.030% sejak melantai di Bursa Efek Indonesia pada 7 Juli 2020, dari harga IPO sebesar Rp115 per saham. Lonjakan ini tidak terlepas dari peran penting Haji Isam, pemilik perusahaan. Pengusaha asal Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan ini dikenal memiliki hubungan dekat dengan lingkaran Presiden Prabowo Subianto.

Haji Isam baru-baru ini menerima anugerah Bintang Mahaputera Utama dari Presiden Prabowo dalam upacara penganugerahan yang berlangsung di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/8/2025). Pembawa acara menyebut bahwa Haji Isam berjasa besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional.

Selain faktor sosok Haji Isam, PGUN juga menunjukkan kinerja keuangan dan operasional yang luar biasa. Perusahaan mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 690,14% dari Rp10,5 miliar pada semester I/2024 menjadi Rp83,5 miliar pada semester I/2025. Meskipun demikian, pendapatan dan laba bersih PGUN masih relatif kecil dibandingkan dengan emiten sawit skala besar seperti Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG), Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG), dan Sinar Mas Agro Resources & Technology Tbk. (SMAR).

Pendapatan PGUN juga tumbuh sebesar 48,92% menjadi Rp385,17 miliar, dari sebelumnya Rp258,6 miliar. Pendapatan terbesar berasal dari penjualan minyak kelapa sawit senilai Rp332,19 miliar, naik 39,62% dibandingkan periode sama tahun lalu. Penjualan inti kelapa sawit juga meningkat 181,47% menjadi Rp52,40 miliar dari sebelumnya Rp18,61 miliar.

Di sisi operasional, PGUN telah melakukan replanting sebesar 66% dan tanam baru sebesar 48% hingga 3 September 2025. Pada 2025, PGUN mengalokasikan belanja modal sebesar Rp191 miliar, terutama untuk investasi tanaman sekitar Rp150 miliar. Direktur PGUN, Tamlikho, menyampaikan bahwa proses replanting diperkirakan akan selesai pada bulan Desember 2025.

Selain itu, PGUN menerapkan strategi diversifikasi pendapatan dan hilirisasi produk kelapa sawit melalui perseroan afiliasi, PT Jhonlin Agro Raya Tbk. (JARR). Kegiatan ini mencakup produksi dan pengembangan produk turunan seperti biodiesel dan produk pangan berbasis sawit.

Menurut Head of Research RHB Sekuritas, Andrey Wijaya, hasil kinerja semester I/2025 emiten CPO berada di atas ekspektasi. Meski sebelumnya diprediksi harga CPO akan turun, ternyata harga CPO justru membaik sepanjang tahun. Di Bursa Malaysia, kontrak CPO untuk pengiriman Desember 2025 berada di level 4.419 ringgit per ton.

Sebagai informasi, berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca.