Kebiasaan Membaca yang Menjadi Investasi Jangka Panjang
Shopiah Lubabah, seorang mahasiswi semester lima di Ma'had Aly Rasyidiyah Khalidiidiyah, Hulu Sungai Utara (HSU), memiliki minat besar terhadap berbagai jenis bacaan. Baginya, membaca bukan hanya sekadar kegiatan menambah pengetahuan, tetapi juga cara untuk melatih pola pikir agar lebih kritis, logis, kreatif, dan terbuka terhadap berbagai sudut pandang.
Buku-buku yang ia sukai umumnya mengajarkan tentang cara memahami perbedaan pendapat dengan bijak. Terlebih, ia sangat tertarik pada bacaan yang berkaitan dengan agama. Buku-buku yang membahas ajaran, kisah teladan, atau penjelasan yang bisa membantu memperdalam ilmu dan memperkuat keyakinan menjadi pilihan utamanya.
"Bagi saya, kedua jenis bacaan ini sangat penting karena tidak hanya menambah wawasan dan pengetahuan, tetapi juga membantu membentuk kepribadian, cara pandang, serta sikap dalam menghadapi berbagai situasi kehidupan," ujarnya.
Setiap buku yang ia baca memberikan pengalaman dan pelajaran yang berharga. Menurutnya, setiap buku memiliki keistimewaan masing-masing, baik dari segi isi maupun cara penyampaiannya. Namun, salah satu buku yang paling memengaruhi potensi kehidupannya adalah Self Healing With Qur'an karya Ummu Kalsum IQT.
Buku ini mengajak pembaca untuk memahami bagaimana ayat-ayat Al-Qur’an dapat menjadi obat hati dan penenang jiwa, khususnya dalam menghadapi luka batin, stres, dan kegelisahan hidup. Dengan bahasa yang lembut namun penuh makna, penulisnya juga mengaitkan pesan-pesan Al-Qur’an dengan pengalaman hidup sehari-hari, sehingga membuat Shopiah merasa lebih dekat dengan Al-Qur’an.
Selain itu, buku ini juga memberikan motivasi dan panduan praktis untuk mempraktikkan self healing melalui dzikir, doa, dan perenungan makna ayat-ayat Allah.
Awal Minat Literasi
Minat Shopiah pada dunia literasi dimulai saat usianya 16 tahun. Ia merasa bahwa membaca adalah cara untuk menjelajahi dunia, memperluas wawasan dan pengetahuan, serta menemukan inspirasi. Saat ada waktu luang, ia biasanya membaca, dan ia menerapkan aturan minimal satu jam sehari untuk membaca.
Jika ia menyukai suatu buku, ia sampai lupa waktu dan tidak tahu berapa lama ia membacanya. Menurutnya, membaca memiliki banyak manfaat, baik untuk perkembangan diri maupun kehidupan sehari-hari.
Membaca, menurutnya, dapat menambah wawasan dan pengetahuan di berbagai bidang, mulai dari ilmu pengetahuan, keterampilan hingga nilai-nilai kehidupan. Selain itu, membaca juga membantu melatih otak agar tetap aktif dan tajam, meningkatkan kemampuan berpikir, serta memperluas cara pandang terhadap dunia.
Dari sisi emosional, membaca juga menjadi sarana hiburan, mengurangi stres, dan memberikan inspirasi atau motivasi. "Secara singkat, membaca buku adalah investasi jangka panjang bagi kecerdasan, kepribadian, dan kebahagiaan," katanya.
Tips Membaca yang Efektif
Shopiah memiliki beberapa tips untuk membaca yang efektif. Pertama, ia menyarankan untuk memilih buku yang sesuai minat. Mulailah dengan topik yang benar-benar disukai, agar rasa ingin tahu kita mendorong untuk terus membaca.
Kedua, tetapkan target kecil, seperti membaca 10-15 halaman per hari atau 20 menit setiap hari, agar tidak terasa berat. Selanjutnya, ciptakan suasana nyaman dengan mencari tempat tenang, pencahayaan cukup, dan posisi duduk yang nyaman agar fokus tidak mudah terganggu.
Ia juga menyarankan untuk menjauhkan distraksi, seperti mematikan notifikasi HP atau menjauhkan perangkat elektronik yang bisa mengalihkan perhatian. Gunakan teknik membaca aktif, seperti menandai poin penting, membuat catatan kecil, atau memberi highlight pada bagian yang menarik dan disukai.
Terakhir, jangan memaksa diri jika mulai bosan atau lelah. Istirahat sebentar lalu lanjutkan kembali. Selain itu, gabungkan dengan kebiasaan lain, misalnya membaca sambil menikmati teh atau kopi atau di waktu santai.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!