
Suasana Berbeda di Kabupaten Garut
Kabupaten Garut pada hari Kamis siang ini terasa berbeda. Aula Pendopo yang menjadi tempat penyelenggaraan Roadshow Lokomotif Akses Permodalan dipenuhi oleh para tokoh penting, baik dari tingkat pusat maupun daerah. Acara yang diselenggarakan dalam kerja sama antara Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) dengan Kementerian Koperasi dan UKM menjadi perhatian besar, khususnya karena membawa misi utama yaitu membuka akses permodalan lebih luas bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), sekaligus memperkuat fondasi ekonomi rakyat.
Hadirnya Para Tokoh Penting
Wakil Menteri ATR/BPN, H. Ossy Dermawan, hadir mewakili Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang tidak bisa hadir. Turut hadir pula Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, serta Bupati Garut Dr. Ir. H. Abdusy Syakur Amin, M.Eng., IPU. Jajaran Baznas yang dipimpin oleh Rizaludin Kurniawan, S.Ag., M.Si., juga hadir, begitu pula perwakilan DPRD Kabupaten Garut Hj. Mila Meliana, SE., M.Si.
Dari Kementerian UMKM, tampak Deputi Bidang Usaha Mikro M. Riza A. Damanik, Ph.D., IPU., bersama jajaran tenaga ahli. Sementara itu, perwakilan ATR/BPN dari berbagai level turut hadir, seperti Kakanwil BPN Jawa Barat Yuniar Hikmat Ginanjar, S.H., M.H., Direktur Pemberdayaan Tanah Masyarakat Freddy Polintama, S.T., M.Si., hingga Kasubdit Fasilitas dan Kerja Sama Akses Reforma Agraria Mulyanto.
Sinergi untuk Membangun Ekonomi Rakyat
Kehadiran pejabat daerah seperti Kapolres Garut AKBP Yugi Bayu Hendarto, S.I.K., M.A.P., Danramil, pimpinan BJB, hingga kepala Pegadaian semakin menegaskan betapa strategisnya acara ini. Kolaborasi antara dua kementerian ini diharapkan dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat, khususnya pelaku UMKM.
Pesan dari Wakil Menteri ATR/BPN
Dalam sambutannya, Ossy Dermawan menyampaikan salam hormat dari AHY sekaligus menegaskan komitmen ATR/BPN untuk terus bersinergi dengan Kementerian UMKM. Menurutnya, UMKM bukan hanya penting, tetapi sangat vital sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia. “UMKM ini menyumbang lebih dari 50% Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Bahkan di masa pandemi, saat ekonomi global goyah, UMKM masih bisa bertahan. Ini bukti bahwa UMKM punya daya tahan luar biasa,” ujarnya penuh semangat.
Reforma Agraria dan Akses Permodalan
Ossy kemudian menjelaskan tentang Reforma Agraria, program besar ATR/BPN yang memiliki dua fokus utama: penataan aset dan pengaturan akses. Penataan aset berarti memberi kepastian hukum berupa sertifikat tanah bagi masyarakat yang sudah lama menempati lahan. Sedangkan pengaturan akses membuka jalan agar tanah bersertifikat bisa dimanfaatkan untuk kegiatan produktif, termasuk sebagai agunan ringan guna mendapatkan permodalan.
“Dengan sertifikat tanah, akses ke lembaga keuangan, baik bank maupun non-bank, jadi lebih gampang. Jadi UMKM nggak cuma punya legalitas, tapi juga modal buat berkembang,” jelasnya.
Sertifikat Tanah sebagai Modal Nyata
Hal menarik dari acara ini adalah penegasan bahwa sertifikat tanah hasil program pemerintah seperti Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) bisa digunakan sebagai jaminan ringan. Bagi petani, nelayan, maupun pelaku UMKM, hal ini jelas menjadi angin segar. Pemerintah ingin memastikan bahwa sertifikat tanah bukan sekadar dokumen, tapi juga “modal nyata” yang bisa diputar untuk usaha.
Apresiasi dari Bupati Garut
Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, dalam sambutannya mengapresiasi sinergi dua kementerian ini. Ia menyoroti pentingnya kebijakan terkait NJOP (Nilai Jual Objek Pajak) dan Zona Nilai Tanah (ZNT) supaya masyarakat Garut, khususnya pelaku UMKM, bisa merasakan langsung peningkatan nilai aset yang mereka miliki.
MoU Strategis untuk Keberlanjutan
Puncak acara ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara ATR/BPN dan Kementerian UMKM. Dokumen ini menjadi simbol bahwa kerja sama lintas kementerian benar-benar berpihak pada masyarakat kecil. Harapan besar diarahkan agar MoU ini bukan hanya seremonial, tetapi juga berdampak nyata bagi pelaku usaha di lapangan.
Momentum Berharga untuk Garut
Bagi Garut, event ini jelas menjadi momentum berharga. Selain mengangkat pamor daerah, juga membuka ruang lebih besar bagi UMKM lokal untuk naik kelas dengan dukungan pemerintah. Sementara bagi Indonesia, kolaborasi ini menjadi bukti nyata bahwa penguatan ekonomi rakyat bisa dimulai dari akses legalitas tanah yang berujung pada kemudahan permodalan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!