Serangan Siber Meningkat, Perlindungan Data Kunci Keberlanjutan Sektor Keuangan

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Perlindungan Data sebagai Kunci Keberlanjutan Bisnis di Sektor Keuangan

Di tengah pertumbuhan pesat teknologi digital, perlindungan data menjadi salah satu aspek yang sangat penting bagi pelaku jasa keuangan. Tidak hanya sebagai bentuk pengawasan terhadap risiko, tetapi juga sebagai fondasi untuk menjaga keberlanjutan operasional dan bisnis. Hal ini menjadi fokus utama dalam acara INFOBANK CONNECT: Financial Inclusion 5.0 – Membangun Sistem Perlindungan Data Melalui Teknologi Digital.

Plt Kepala Departemen Pengawasan Konglomerasi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Yudi Permana, menyampaikan bahwa serangan siber telah meningkat secara signifikan sejak pandemi COVID-19. Pada tahun 2024 saja, tercatat sebanyak 330,5 juta serangan siber di Indonesia, dengan sektor keuangan berada di posisi empat besar sebagai target utama. Ia menekankan bahwa perubahan perilaku masyarakat dalam bertransaksi digital menjadi salah satu faktor pendorong naiknya ancaman siber.

“Sejak pandemi, kebutuhan masyarakat untuk bertransaksi secara digital meningkat tajam, sehingga memperluas ruang lingkup ancaman siber,” ujar Yudi. Ia juga mengungkapkan bahwa OJK telah menerbitkan beberapa kebijakan untuk mendukung perbankan dalam memberikan layanan digital kepada nasabah. Namun, ancaman siber terus berkembang, sementara kesadaran masyarakat tentang keamanan digital masih belum merata.

Untuk itu, OJK mengharapkan perbankan untuk terus melakukan edukasi kepada nasabah. Menurut Yudi, pemahaman tentang serangan siber dan perlindungan data masih menjadi titik lemah yang perlu diperkuat. Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya meningkatkan kesadaran internal bank, khususnya pegawai, karena serangan siber sering kali masuk melalui sistem yang tidak aman atau kurangnya pemahaman tentang keamanan data.

Strategi Penguatan Keamanan Data oleh Bank Central Asia (BCA)

Head of Enterprise IT Architecture, Data Management & Service Quality Group PT Bank Central Asia (BCA), Lily Wongso, menekankan bahwa sistem backup data merupakan langkah penting dalam pencegahan dan pemulihan dari ancaman siber. BCA rutin melakukan exercise tahunan terhadap aplikasi-aplikasi kritis yang berkaitan dengan fungsi bisnis. Langkah ini sejalan dengan regulasi OJK seperti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) 11/2022 dan Surat Edaran OJK (SEOJK) 29/2022 yang mengatur penyelenggaraan teknologi informasi dan manajemen risiko siber di perbankan.

Meskipun sudah memiliki sistem pertahanan berlapis, Lily mengakui bahwa tidak ada institusi perbankan yang sepenuhnya aman dari risiko data breach. Insiden kebocoran data bisa berdampak besar, baik secara finansial maupun reputasi. Oleh karena itu, BCA menerapkan cybersecurity framework NIST yang mencakup lima langkah utama: identify, protect, detect, respond, dan recover. Dengan pendekatan ini, BCA siap merespons dan melakukan recovery jika terjadi insiden siber.

Kiat dari Synology Inc dalam Memperkuat Perlindungan Data

Dalam acara yang sama, Country Manager Synology Inc, Clara Hsu, berbagi strategi untuk memperkuat perlindungan data dan membangun ketahanan siber di sektor keuangan. Menurut Clara, backup hanyalah langkah awal dalam perlindungan data. Yang lebih penting adalah memastikan cadangan dapat dipulihkan sepenuhnya, tahan terhadap serangan, serta terlindungi dari ransomware.

Synology menawarkan pendekatan keamanan berlapis yang mencakup tiga aspek utama: keamanan dari sisi akses, keamanan dari sisi sistem, dan keamanan dari sisi data. Pendekatan ini mencakup kontrol akses, penutupan celah pada perangkat keras dan lunak, serta perlindungan integritas data melalui enkripsi, salinan yang tidak bisa diubah (immutable), dan penyimpanan di lokasi berbeda.

Selain itu, Synology merekomendasikan strategi 3-2-1-1-0 backup. Dengan strategi ini, perusahaan memiliki tiga salinan data di dua media berbeda, satu salinan disimpan di luar lokasi, satu salinan offline atau tidak dapat diubah, dan nol kesalahan saat pemulihan. Dengan cara ini, institusi keuangan dapat pulih lebih cepat dari insiden siber tanpa mengganggu operasional.

Clara menegaskan bahwa perlindungan data tidak hanya sebatas backup, tetapi juga memastikan data dapat dipulihkan, tetap utuh, serta dikelola secara terpusat dengan strategi yang proaktif. Dengan demikian, sektor keuangan dapat terus berkembang dan bertahan dalam era digital yang semakin dinamis.