
Filosofi Kepemimpinan yang Mengubah BUMN
Mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) periode 2009–2014, Ignasius Jonan, berbagi pengalaman tentang bagaimana ia mampu melakukan transformasi besar di tubuh perusahaan BUMN tersebut. Ia menekankan bahwa perubahan besar bisa dicapai melalui langkah-langkah kecil yang konsisten dan terukur.
Dalam sebuah video yang diunggah oleh akun TikTok Olenka News, Jonan menjelaskan pentingnya menetapkan target sederhana namun berdampak. Menurutnya, dengan memulai dari hal-hal kecil, tim akan lebih termotivasi dan merasa percaya diri dalam menjalani proses perubahan.
“Jika saya mengulangi transformasi itu, saya harus membuat target keberhasilan kecil-kecil agar anak buah semangat. Dulu saya bilang bersihkan toilet dulu, eh berhasil. Ganti lampu peron, berhasil. Satu-satu. Sampai disiplin tepat waktu, hemat kertas, semua satu-satu,” ujarnya.
Jonan menambahkan bahwa selama memimpin KAI hampir enam tahun, ia selalu menargetkan minimal satu perbaikan kecil setiap lima minggu. Dengan strategi ini, ia yakin perusahaan akan mengalami sekitar 50 perubahan positif dalam lima tahun.
“Buktinya kereta api berubah dan tidak kembali ke kondisi sebelumnya. Karena kalau ditargetkan kecil-kecil, sampai akhir organisasi tahu mana yang harus dipertahankan,” jelasnya.
Pentingnya Ketabahan Mental dalam Kepemimpinan
Lebih jauh, Jonan menegaskan bahwa ketabahan mental merupakan salah satu faktor utama dalam kepemimpinan. Ia mengibaratkan kemampuan ini seperti pelari maraton. Menurutnya, hanya sedikit orang yang mampu menjalani proses panjang seperti itu.
“Kalau organisasi kita, yang mampu lari maraton kurang dari 10 persen, berarti orang-orangnya berpikir pendek. Maraton itu bukan soal fisik, tapi ketabahan mental. Makanya pelari maraton badannya kecil-kecil. Sprint butuh fisik besar, tapi cuma sebentar,” jelasnya.
Pernyataan Jonan menggambarkan filosofi kepemimpinan yang sangat menekankan detail, disiplin, dan daya tahan mental sebagai modal utama keberhasilan transformasi organisasi. Ia menunjukkan bahwa untuk mencapai perubahan besar, tidak perlu langsung mengambil langkah besar, tetapi cukup dengan membangun fondasi yang kuat melalui langkah-langkah kecil yang konsisten.
Strategi Transformasi yang Efektif
Strategi yang digunakan oleh Jonan dalam mengubah KAI adalah contoh nyata bahwa perubahan tidak selalu harus besar dan dramatis. Dengan fokus pada perbaikan-perbaikan kecil, ia mampu membawa perusahaan menuju arah yang lebih baik.
Beberapa langkah yang dilakukan antara lain:
- Membuat lingkungan kerja yang lebih bersih dan rapi.
- Memperbaiki fasilitas seperti penerangan di peron.
- Meningkatkan disiplin waktu dan penghematan sumber daya.
Setiap perbaikan ini dilakukan secara bertahap dan terukur. Hal ini memungkinkan seluruh organisasi untuk memahami dan mendukung perubahan tersebut. Dengan demikian, transformasi tidak hanya terjadi di level atas, tetapi juga mencapai seluruh lapisan organisasi.
Kesimpulan
Filosofi kepemimpinan yang dipegang oleh Ignasius Jonan menunjukkan bahwa keberhasilan transformasi organisasi tidak selalu bergantung pada ukuran perubahan, tetapi pada komitmen, disiplin, dan ketabahan mental. Dengan memulai dari hal-hal kecil dan konsisten, perubahan besar dapat dicapai dalam jangka waktu yang relatif singkat. Ini menjadi pelajaran berharga bagi pemimpin di berbagai bidang, terutama dalam menghadapi tantangan kompleks dan dinamis.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!