
Prospek IHSG yang Menjanjikan hingga Akhir 2025
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan terus mengalami penguatan hingga akhir tahun 2025. Hal ini didorong oleh berbagai faktor eksternal dan internal yang saling mendukung. Sejumlah sektor seperti otomotif, energi, dan teknologi menjadi fokus perhatian dalam rekomendasi dari Mirae Asset Sekuritas.
Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta, menyampaikan bahwa tren penguatan IHSG berpotensi terus berlanjut setelah berhasil melewati level 7.911. Dengan skenario optimistis, indeks ini diperkirakan dapat menembus level 8.246 pada tahun 2025. Indikator teknikal seperti stochastic, RSI, serta moving average (MA) 20 dan 60 juga memberikan sinyal positif, yang menunjukkan bahwa IHSG sedang dalam fase kenaikan.
Dalam jangka panjang, IHSG berada dalam secular uptrend. Jika momentum breakout dapat dipertahankan, target jangka menengah bisa mencapai 10.500 dalam kurang dari satu dekade. Namun, Nafan juga menyoroti adanya potensi skenario negatif jika IHSG terkoreksi ke level 7.419. Untuk itu, investor disarankan untuk menerapkan strategi buy on dip, mengakumulasi saham dengan fundamental yang kuat, serta menjaga disiplin dalam manajemen risiko.
Periode Kuartal Akhir Tahun yang Menguntungkan
Secara musiman, pasar cenderung memperlihatkan performa positif selama periode kuartal akhir tahun. Hal ini terlihat dari tren positif IHSG dalam lima tahun terakhir, khususnya pada bulan Oktober hingga Desember. Investor perlu memperhatikan pola ini karena biasanya terjadi peningkatan aktivitas perdagangan di akhir tahun.
Rekomendasi Sektor yang Potensial
Dari sisi sektoral, indeks cyclicals dan properti diperkirakan akan memimpin penguatan. Sementara itu, sektor industri dan teknologi sudah berada di fase leading. Adapun sektor keuangan dan nonsiklikal diprediksi akan membaik dalam jangka menengah.
Di luar saham perbankan besar, Mirae Asset merekomendasikan beberapa saham unggulan. Di sektor otomotif, PT Astra International Tbk. (ASII) dan PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) menjadi pilihan. Target harga ASII ditetapkan sebesar Rp6.125 per saham, sedangkan AUTO memiliki target harga Rp2.450 per saham.
Rekomendasi di Sektor Energi dan Konsumer
Di sektor energi, PT Elnusa Tbk. (ELSA) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) direkomendasikan beli. Target harga ELSA diperkirakan mencapai Rp555 per saham, sementara PGAS memiliki target harga Rp2.290 per saham.
Sementara itu, di sektor konsumer, PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA) menjadi rekomendasi dengan target harga Rp520 per saham. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) juga direkomendasikan dengan target harga Rp650 per saham.
Rekomendasi untuk Sektor Telekomunikasi
Selain itu, saham telekomunikasi BUMN yakni PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) direkomendasikan beli dengan target harga Rp3.620 per saham. Saat ini, TLKM menjadi salah satu pilihan utama bagi investor yang mencari peluang di sektor infrastruktur dan layanan komunikasi.
Investor perlu mempertimbangkan semua rekomendasi ini dengan hati-hati dan sesuaikan dengan profil risiko masing-masing. Meskipun prospek IHSG cukup menjanjikan, tetap penting untuk melakukan analisis mendalam sebelum mengambil keputusan investasi.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!