Indonesia dan Eropa Tanda Tangani Perjanjian IEU-CEPA Hari Ini

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Penandatanganan IEU-CEPA di Bali Menjadi Langkah Penting dalam Hubungan Ekonomi Indonesia dan Uni Eropa

Pada hari ini, Selasa, 23 September 2025, akan dilakukan penandatanganan Kesepakatan Ekonomi dan Perdagangan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) di Bali. Acara ini menjadi momen penting yang menandai selesainya perundingan selama sembilan tahun antara Indonesia dan Uni Eropa. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dijadwalkan menerima kunjungan kerja Komisioner Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Komisi Eropa, Maroš Šefović, pada Selasa-Rabu, 22-23 September 2025. Agenda utama dari pertemuan ini adalah pengumuman dan penandatanganan kesepakatan yang telah mencapai kesepakatan substansial.

Penandatanganan ini akan disaksikan oleh para duta besar negara anggota Uni Eropa serta perwakilan sektor swasta. Juru Bicara Kemenko Perekonomian, Haryo Limanseto, menyatakan bahwa setelah sembilan tahun masa perundingan, IEU-CEPA akhirnya berhasil mencapai kesepakatan. Hal ini tidak hanya menjadi tonggak penting dalam hubungan ekonomi kedua pihak, tetapi juga menunjukkan keberhasilan Indonesia dalam membuka peluang kerja sama yang lebih adil, setara, dan berkelanjutan.

Uni Eropa merupakan mitra dagang terbesar kelima bagi Indonesia. Total nilai perdagangan antara keduanya terus menunjukkan tren positif, dengan total mencapai US$ 30,1 miliar pada 2024. Neraca perdagangan juga mencatatkan surplus bagi Indonesia, dengan peningkatan dari US$ 2,5 miliar pada 2023 menjadi US$ 4,5 miliar pada 2024.

Sejak dimulai pada Juli 2016, sebanyak 19 putaran pertemuan resmi dan beberapa pertemuan antarsesi telah berlangsung untuk menghasilkan kemajuan dalam kesepakatan IEU-CEPA. Menurut Haryo, penyelesaian kesepakatan ini mencerminkan konsistensi dan keteguhan diplomasi ekonomi Indonesia dalam memperjuangkan kepentingan nasional. Di samping itu, kesepakatan ini juga membuka peluang yang lebih luas bagi akses pasar, peningkatan investasi, serta penguatan daya saing sektor strategis.

Kesepakatan IEU-CEPA akan memberikan akses ekspor bagi produk Indonesia ke 27 negara anggota Uni Eropa. Tarif impor akan dihapus secara signifikan, dengan 80 persen ekspor Indonesia ke Uni Eropa mendapatkan tarif 0 persen. Produk unggulan seperti alas kaki, tekstil, garmen, minyak sawit, perikanan, sektor energi terbarukan, dan kendaraan listrik akan mendapat perlakuan preferensial yang lebih adil.

Haryo menyatakan bahwa melalui kerja sama ini, perdagangan Indonesia dan Uni Eropa diharapkan dapat meningkat hingga dua kali lipat dalam lima tahun mendatang. Dengan demikian, Indonesia akan semakin menegaskan perannya sebagai aktor penting dalam perdagangan global yang berkelanjutan.

Sebelumnya, Airlangga menyatakan bahwa IEU-CEPA berpotensi meningkatkan nilai ekspor produk Indonesia ke Uni Eropa sebesar 2,5 kali lipat. Saat ini, nilai ekspor Indonesia ke Eropa sekitar US$ 30 miliar, dan diharapkan naik menjadi US$ 60 miliar dalam lima tahun. Ia juga menjelaskan bahwa tanpa adanya perjanjian dagang, nilai ekspor Indonesia ke Eropa masih kalah dibandingkan Vietnam. Namun, dengan ditandatanganinya IEU-CEPA, 80 persen produk Indonesia ke Eropa akan bebas tarif.

Airlangga menekankan bahwa penandatanganan IEU-CEPA akan memperkuat posisi Indonesia dalam perdagangan global. Terutama setelah Indonesia memenangi gugatan di World Trade Organization (WTO) terhadap aturan bea imbalan terhadap produk biodiesel berbasis kelapa sawit. Kemenangan ini menunjukkan bahwa diplomasi perdagangan Indonesia sedang dalam kondisi kuat.

Meskipun telah ditandatangani, IEU-CEPA belum langsung berlaku. Kesepakatan ini harus melalui proses persetujuan di parlemen 27 negara anggota Uni Eropa terlebih dahulu. Proses ratifikasi di Indonesia diperkirakan lebih cepat, sekitar satu hingga dua bulan. Sementara di Uni Eropa, proses ini bisa memakan waktu 10-12 bulan karena harus melewati tahapan administratif dan legislasi nasional.

Tahap selanjutnya adalah ratifikasi dan penyusunan undang-undang oleh DPR RI, yang diperkirakan berlangsung pada kuartal II hingga kuartal IV 2026. Jika seluruh tahapan berjalan sesuai rencana, implementasi penuh IEU-CEPA ditargetkan bisa dimulai pada kuartal I 2027.