Investasi Saham Lebih Menguntungkan Saat Suku Bunga Turun, Ini Tipsnya

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kondisi Pasar dan Strategi Investasi yang Tepat

Di tengah situasi suku bunga yang menurun, investasi pada aset berisiko seperti saham dinilai memiliki potensi yang lebih menarik. Hal ini disebabkan oleh kemungkinan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan instrumen berbasis bunga. Meskipun demikian, volatilitas pasar tetap tinggi akibat berbagai faktor baik global maupun domestik.

Bagi investor yang bersifat moderat, strategi terbaik adalah melakukan rotasi bertahap dari obligasi ke saham sambil tetap menjaga diversifikasi portofolio. Obligasi masih relevan dalam jangka pendek karena ada peluang capital gain dari tren penurunan yield.

Momentum Investasi yang Tepat

Saat ini dianggap sebagai momentum yang baik untuk meningkatkan porsi investasi di saham. Penurunan suku bunga membuat obligasi baru kurang menarik, sehingga investor moderat dapat melakukan rebalancing portofolio ke ekuitas. Namun, karena ketidakpastian masih tinggi, langkah yang sebaiknya dilakukan adalah bertahap, bukan langsung penuh. Investor tetap perlu mempertahankan sebagian dana di instrumen likuid sebagai penyangga risiko, seperti reksadana pasar uang.

Alokasi Ideal untuk Portofolio Moderat

Dalam kondisi saat ini, alokasi ideal yang bisa dipertimbangkan adalah:

  1. Saham (45%-55%)
    Investor sebaiknya fokus pada sektor defensif dan berfundamental kuat seperti consumer staples, perbankan besar, serta telekomunikasi. Sektor-sektor ini cenderung stabil meskipun menghadapi fluktuasi pasar.

  2. Obligasi (25%-35%)
    Investor dapat lebih memperhatikan obligasi pemerintah dengan tenor menengah untuk memanfaatkan capital gain dari tren penurunan suku bunga. Pemilihan obligasi ini membantu menjaga keseimbangan portofolio.

  3. Pasar Uang/Instrumen Likuid (25%-35%)
    Pemilihan instrumen ini lebih menitikberatkan pada fleksibilitas menghadapi volatilitas pasar. Instrumen seperti reksadana pasar uang atau deposito berjangka dapat menjadi pilihan yang aman.

Komposisi portofolio ini dapat disesuaikan setiap kuartal tergantung pada dinamika makroekonomi dan aliran dana asing. Perubahan kondisi pasar akan memengaruhi alokasi optimal yang harus diambil.

Target Imbal Hasil Realistis

Chory juga menjelaskan bahwa target imbal hasil realistis dalam 12 bulan ke depan bagi investor moderat adalah sekitar 8% hingga 12% per tahun. Target ini mencerminkan prospek pasar yang masih membutuhkan kewaspadaan dan strategi yang tepat.

Dengan memperhatikan komposisi portofolio dan menjaga keseimbangan antara risiko dan keuntungan, investor dapat mengoptimalkan pengembalian investasi mereka. Selain itu, penting untuk terus memantau perkembangan ekonomi dan politik yang dapat memengaruhi pasar secara keseluruhan. Dengan pendekatan yang terencana dan adaptif, investor dapat meminimalkan risiko sekaligus memaksimalkan potensi keuntungan.