
Dividen BBCA 2025: Jadwal, Besaran, dan Hal yang Perlu Diperhatikan Investor
Dividen menjadi salah satu momen penting bagi para investor saham, terutama dari perusahaan besar seperti PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA). Selain sebagai bentuk apresiasi perusahaan terhadap pemegang saham, dividen sering dianggap sebagai “bonus tahunan” yang bisa membantu memenuhi kebutuhan tertentu. Pada tahun 2025 ini, pembagian dividen BBCA jatuh pada momentum Ramadan dan Idulfitri, sehingga banyak investor menyebutnya sebagai “THR” dari emiten perbankan terbesar di Indonesia.
RUPS BBCA 2025: Keputusan Pembagian Dividen
Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar pada 12 Maret 2025, manajemen BBCA menetapkan dividen tunai sebesar Rp250 per lembar saham. Angka ini lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp227,5 per lembar. Berikut detail jadwal pembagian dividen BBCA 2025:
- Recording date: 20 Maret 2025
- Tanggal pembayaran: 11 April 2025
Artinya, semua pemegang saham yang tercatat hingga tanggal recording date berhak menerima dividen. Jika ingin menikmati dividen ini, investor harus memastikan kepemilikan saham sudah tercatat sebelum tanggal tersebut.
Estimasi Dividen Interim BBCA Berikutnya
Selain dividen tahunan, BBCA juga akan menggelar dividen interim. Berdasarkan estimasi, besaran dividen interim adalah sekitar Rp50 per lembar saham. Jadwalnya diperkirakan sebagai berikut:
- Tanggal Ex-Date: 20 November 2025
- Tanggal Pembayaran: 10 Desember 2025
Perbandingan dengan Emiten Lain
Jadwal pembagian dividen antar emiten bervariasi, terutama di sektor perbankan dan energi. Contohnya, pada tahun 2024 lalu, beberapa emiten memberikan dividen dengan nominal cukup besar, seperti:
- ITMG: Rp1.747 per saham
- BBRI: Rp235 per saham
- BMRI: Rp315 per saham
- BBNI: Rp280 per saham
- BBCA: Rp227,5 per saham
Di tahun 2025, beberapa emiten lain masih menunggu giliran RUPS, antara lain:
- BBRI: 24 Maret 2025
- BMRI: 25 Maret 2025
- BBNI: 26 Maret 2025
- ITMG: 9 April 2025
Dengan demikian, BBCA menjadi salah satu emiten yang lebih dulu membagikan dividen di tahun ini.
Ilustrasi Perhitungan Dividen BBCA 2025
Untuk memahami lebih jelas, mari kita ambil contoh. Misalnya, seorang investor membeli 100 lot saham BBCA atau setara dengan 10.000 lembar saham. Jika harga saham saat itu Rp8.500 per lembar, total modal yang dikeluarkan adalah Rp85.000.000. Jika dividen yang dibagikan sebesar Rp250 per lembar, maka total dividen yang diterima adalah:
10.000 lembar × Rp250 = Rp2.500.000
Namun, perlu dicatat bahwa nilai dividen ini akan dipotong pajak penghasilan sesuai aturan yang berlaku.
Pajak Dividen: Apa yang Perlu Diperhatikan Investor
Menurut Pasal 17 ayat (2c) UU No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, dividen yang diterima wajib pajak orang pribadi dalam negeri dikenakan tarif paling tinggi 10% bersifat final. Namun, ada kabar baik: jika dividen diinvestasikan kembali di Indonesia dalam jangka minimal tiga tahun, maka dapat bebas pajak.
Aturan ini diatur dalam PMK-18/PMK.03/2021. Beberapa instrumen investasi yang bisa dipilih antara lain:
- Saham
- Sukuk
- Deposito
- Giro
- Investasi infrastruktur (KPBU)
- Emas
Investor juga wajib melaporkan realisasi investasi melalui laman coretaxdjp.pajak.go.id setiap tahun.
Dividen Sebagai “THR” dari Emiten
Tidak hanya sekadar pembagian keuntungan, dividen BBCA 2025 juga jatuh pada waktu yang tepat menjelang Idulfitri. Banyak investor menganggapnya sebagai “THR dari emiten” karena waktu pembagian yang bertepatan dengan kebutuhan pengeluaran besar di hari raya.
Namun, keputusan untuk take profit atau reinvestasi dividen sepenuhnya ada di tangan investor. Apakah uang dividen akan digunakan untuk belanja Lebaran, atau ditanam kembali demi investasi jangka panjang, semua kembali pada strategi masing-masing.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!