IHSG Naik 12 September 2025, Rekomendasi Saham BUKA, DOOH, MLPL, dan WIRG dari Analis

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

IHSG Kembali Naik, Investor Perlu Waspadai Potensi Koreksi

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menutup perdagangan di zona hijau pada Kamis, 11 September 2025. Pada penutupan hari itu, IHSG mengalami kenaikan sebesar 0,64% dan berada di level 7.747,9. Selama sesi perdagangan, indeks sempat bergerak di level terendah yaitu 7.742,6, namun berhasil menyentuh titik tertinggi sebesar 7.819,1.

Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), nilai transaksi pasar saham mencapai Rp18,43 triliun. Volume perdagangan mencapai 32,43 miliar lembar saham dengan frekuensi transaksi lebih dari 1,9 juta kali. Sementara itu, kapitalisasi pasar atau market cap pasar modal Indonesia saat ini berada di angka Rp13.938 triliun.

Meski IHSG ditutup dalam kondisi menguat, analis dari MNC Sekuritas memprediksi bahwa indeks tersebut berpeluang mengalami koreksi pada akhir pekan ini. Dalam laporan riset mereka, tim analis menyebut bahwa IHSG masih rentan terhadap koreksi yang dapat membentuk pola wave [c] dari wave 2 atau wave [c] dari wave 4. Potensi pergerakan IHSG bisa menuju area 7.233–7.390.

Adapun level support untuk IHSG berada di posisi 7.619 dan 7.547. Sementara itu, resistance diperkirakan berada di kisaran 7.771 hingga 7.943. Di tengah potensi koreksi ini, MNC Sekuritas memberikan rekomendasi beberapa saham yang layak diperhatikan investor dengan strategi buy on weakness.

Rekomendasi Saham oleh MNC Sekuritas

BUKA (Bukalapak.com Tbk.)
Saham BUKA ditutup melemah sebesar 3,07% ke level 158. Analis menilai bahwa BUKA sedang berada pada fase wave 4 dari wave (1). Investor bisa mencermati saham ini pada area buy on weakness di 148–156 dengan target harga 165–175 dan stop loss di bawah 147.

DOOH (PT Digital Mediatama Maxima Tbk.)
DOOH melonjak sebesar 12,59% ke level 161 dengan volume pembelian yang signifikan. Saham ini mampu menembus MA20 dan diperkirakan berada di awal wave 5 dari wave (3). Rekomendasi untuk buy on weakness adalah di 147–154 dengan target harga 168–181 dan stop loss di bawah 140.

MLPL (Multipolar Tbk.)
MLPL menguat sebesar 3,76% ke level 138 disertai dengan volume pembelian. Meskipun belum berhasil menembus MA20, saham ini diperkirakan berada di awal wave [iii] dari wave 5. Area beli yang direkomendasikan adalah 130–136 dengan target harga 147–154 dan stop loss di bawah 124.

WIRG (WIR Asia Tbk.)
WIRG mencatat kenaikan sebesar 7,74% ke level 181, namun masih tertahan oleh MA20. Analis memperkirakan bahwa WIRG sedang berada di awal wave [a] dari wave B. Rekomendasi buy on weakness adalah di 173–178 dengan target harga 186–197 dan stop loss di bawah 167.

Sebagai catatan penting, rekomendasi saham yang diberikan bukanlah ajakan untuk membeli atau menjual. Namun, ini merupakan analisis teknikal yang bisa menjadi pertimbangan bagi para investor. Keputusan investasi tetap sepenuhnya berada di tangan masing-masing investor dengan mempertimbangkan risiko yang ada.

Pada perdagangan Jumat pagi, IHSG kembali dibuka menguat di posisi 7.819 dan sempat naik sebesar 0,68% ke 7.800,93 pada pukul 09.05 WIB. Bloomberg mencatat hingga akhir sesi pertama, IHSG masih bertahan di zona hijau dengan kenaikan sebesar 1,04% ke 7.828,66. Hal ini didukung oleh 375 saham yang menguat, sementara 237 saham melemah dan 191 stagnan.

Dengan tren pergerakan ini, pasar saham Indonesia menunjukkan dinamika yang menarik. Meskipun demikian, potensi koreksi tetap harus diwaspadai oleh para investor.