Kimia Farma (KAEF) Ajukan Persetujuan Pemegang Saham Lepas Aset Rp2,15 Triliun

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kimia Farma Tbk. Rencanakan Pengalihan Aset Sebesar Rp2,15 Triliun

PT Kimia Farma Tbk. (KAEF), salah satu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia, tengah merancang rencana pengalihan aset yang cukup besar. Dalam rencana tersebut, perseroan akan mengalihkan sebanyak 38 aset yang dimiliki, dengan total nilai mencapai Rp2,15 triliun. Rencana ini akan diajukan kepada pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan digelar pada 3 November 2025.

Pengalihan aset ini dilakukan sebagai bagian dari upaya restrukturisasi perusahaan. Tujuannya adalah untuk menjaga kelangsungan bisnis KAEF di masa depan. Menurut manajemen, saat ini perusahaan sedang menghadapi tantangan dalam pengelolaan modal kerja, khususnya dalam menjaga keseimbangan antara likuiditas dan profitabilitas. Dengan melakukan pengalihan aset, diharapkan perusahaan dapat memperoleh dana kas tambahan yang akan digunakan untuk mendukung kegiatan operasional dan pengembangan usaha.

Aset yang akan dilepas oleh Kimia Farma terdiri dari berbagai jenis. Dari 38 aset yang akan dialihkan, sebanyak 19 di antaranya merupakan rumah tinggal, 4 aset industrial, 1 aset pertanian, dan 14 aset komersial. Semua aset tersebut tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Manajemen menyatakan bahwa objek aset yang akan dialihkan tidak memengaruhi operasional bisnis perusahaan.

Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi KAEF hingga 30 Juni 2025, total kekayaan bersih perusahaan mencapai Rp3,29 triliun. Dengan rencana pengalihan aset sebesar Rp2,15 triliun, maka sekitar 65,35% dari total kekayaan bersih KAEF akan dialihkan. Hal ini menunjukkan bahwa pengalihan aset akan menjadi langkah signifikan dalam menjaga stabilitas keuangan perusahaan.

Sebelum pengalihan aset dilakukan, KAEF akan meminta persetujuan pemegang saham melalui RUPSLB. Jika disetujui, pengalihan aset akan dilakukan melalui beberapa metode, seperti lelang, penawaran terbatas, atau penunjukkan langsung. Metode yang dipilih akan ditentukan berdasarkan kondisi pasar dan kebutuhan perusahaan.

Dalam laporan keuangan periode Januari–Juni 2025, KAEF mencatatkan penjualan senilai Rp4,36 triliun. Angka ini mengalami penurunan sebesar 16,31% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu sebesar Rp5,21 triliun. Meski demikian, rugi yang dialami perusahaan berhasil dikurangi menjadi Rp95,01 miliar, turun dari Rp226,78 miliar pada periode yang sama 2024.

Sementara itu, dari sisi neraca keuangan, KAEF membukukan jumlah aset sebesar Rp14,97 triliun per Juni 2025. Jumlah aset ini meningkat tipis sebesar 0,06% dibandingkan posisi Desember 2024 sebesar Rp14,96 triliun. Peningkatan ini terutama terjadi pada aset lancar yang naik menjadi Rp4,09 triliun dari Rp3,93 triliun pada Desember 2024. Namun, aset tidak lancar justru mengalami penurunan menjadi Rp10,88 triliun.

Di sisi lain, total liabilitas KAEF meningkat menjadi Rp11,68 triliun pada Juni 2025, naik dari Rp11,53 triliun pada Desember 2024. Meskipun mampu menekan liabilitas jangka pendek, KAEF kesulitan mengendalikan lonjakan liabilitas jangka panjang, yang mencapai Rp4,78 triliun. Akibatnya, ekuitas perusahaan juga mengalami penurunan menjadi Rp3,29 triliun dari Rp3,42 triliun pada akhir tahun lalu.

Dengan rencana pengalihan aset yang besar ini, Kimia Farma Tbk. berharap bisa memperkuat posisi keuangannya dan tetap bertahan di tengah tantangan industri farmasi yang semakin ketat.