
ISEI Menegaskan Peran Negara dalam Pembangunan Ekonomi Nasional
Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) menunjukkan komitmennya untuk memperkuat peran negara dalam pembangunan ekonomi nasional, terutama di tengah tantangan ketidakpastian global. Hal ini menjadi fokus utama dalam Sidang Pleno ISEI XXIV dan Seminar Nasional 2025 yang berlangsung di Manado pada 18-19 September 2025. Pertemuan ini menghasilkan lima pilar utama sebagai arahan program kerja ISEI untuk periode 2024-2027.
Lima pilar tersebut mencakup: stabilisasi ekonomi dan keuangan; hilirisasi dan industrialisasi; ketahanan pangan; transformasi digital; serta peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Ketua Umum Pengurus Pusat ISEI Perry Warjiyo menjelaskan bahwa langkah-langkah ini merupakan respons terhadap dinamika ekonomi global yang semakin kompleks. Selain itu, ISEI juga berupaya menyinkronkan strategi pembangunan nasional dengan program Asta Cita yang dicanangkan pemerintah.
Perry menambahkan bahwa pemikiran ISEI disampaikan melalui dokumen Kajian Kebijakan Publik (KKP) volume 6.0, yang menekankan pentingnya transformasi ekonomi guna mendorong pertumbuhan yang inklusif, merata, efisien, dan berkelanjutan. ISEI juga sejalan dengan gagasan Prof. Soemitro Djojohadikoesoemo, yang meyakini bahwa kemandirian dan nasionalisme ekonomi sangat penting. Tujuan akhir dari pembangunan adalah kesejahteraan rakyat, bukan sekadar angka makroekonomi.
ISEI berkomitmen memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan ekonomi Indonesia melalui riset, publikasi, serta penyampaian pemikiran yang sesuai dengan falsafah Pancasila. Selain itu, ISEI mendukung program pemerintah seperti Asta Cita dan hilirisasi ekonomi, serta menjadi mitra strategis dalam perencanaan pembangunan.
Kolaborasi Antara Akademisi, Bisnis, dan Pemerintah
ISEI menekankan pentingnya kolaborasi antara akademisi, pelaku bisnis, dan pemerintah (ABG) untuk mewujudkan ekonomi yang tangguh, mandiri, dan sejahtera. Dalam kajiannya, ISEI menyoroti bahwa Indonesia perlu mencapai pertumbuhan 6-7 persen per tahun hingga 2045 agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi. Hal ini hanya dapat dicapai melalui perubahan struktural berbasis peningkatan produktivitas.
Strategi hilirisasi ditekankan oleh ISEI sebagai cara meningkatkan nilai tambah dan memperkuat struktur ekonomi. Namun, hilirisasi harus diarahkan agar lebih inklusif, khususnya di sektor mineral dan pertanian, melalui model hilirisasi pangan end-to-end. Di sisi lain, ekonomi dan keuangan digital dipandang sebagai sumber pertumbuhan baru. Digitalisasi berpotensi menjadi mesin utama pertumbuhan berkelanjutan karena mampu memperluas inklusivitas, meningkatkan efisiensi, dan mendorong produktivitas.
Pembiayaan juga memegang peran penting, baik melalui perluasan peran lembaga pembiayaan di sektor perumahan maupun pendekatan adaptif dan terdiversifikasi untuk UMKM. Sementara itu, sektor perumahan diposisikan sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi melalui penciptaan lapangan kerja dan peningkatan permintaan domestik.
Apresiasi dari Pemerintah Daerah
Wakil Gubernur Sulawesi Utara, J. Victor Mailangkay menyampaikan apresiasi atas peran ISEI sebagai mitra strategis dalam merumuskan kebijakan berbasis riset aplikatif. Ia menyatakan bahwa rekomendasi kebijakan dari ISEI sangat membantu, terutama di sektor-sektor vital seperti energi dan ekonomi digital. Ia percaya bahwa gagasan-gagasan dari acara ini akan bermanfaat besar bagi perekonomian Sulawesi Utara dan Indonesia secara keseluruhan.
Isu-isu Strategis dalam Seminar Nasional 2025
Sebagai bagian dari rangkaian acara, Seminar Nasional 2025 membahas berbagai aspek peran negara dalam mendukung transformasi ekonomi dan menjawab tantangan global. Pemerintah terus menjaga APBN tetap sehat dan mendukung kinerja perekonomian yang kuat. Pembentukan Danantara ditujukan untuk mendukung percepatan pembangunan dengan mengonsolidasikan dan mengoptimalkan aset negara serta BUMN untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Transformasi ekonomi Indonesia masih menghadapi tantangan swasembada pangan yang mencakup ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilitas harga. Oleh karena itu, diperlukan terobosan untuk mewujudkannya. Di sisi SDM, optimasi bonus demografi dan persiapan masa lansia yang sejahtera menjadi tantangan yang perlu disikapi dengan baik untuk mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045.
Pemateri dan Rangkaian Acara
Dalam seminar ini, tampil sebagai pemateri antara lain Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Jasa Keuangan dan Pasar Modal, Dr Arief Wibisono; Wakil Ketua Dewan Pengawas Danantara Indonesia, Prof Dr Muliaman D. Hadad; Ketua Bidang Perumusan Kebijakan dan Struktural PP ISEI, Prof Dr Bayu Krisnamurthi; serta Senior Advisor Prospera, Vivi Alatas PhD.
Rangkaian hari kedua Sidang Pleno ISEI XXIV berisikan agenda penyampaian laporan Pengurus Pusat dan Cabang ISEI. Capaian program kerja masing-masing bidang disampaikan dalam bentuk Laporan Kajian Terapan Ekonomi Daerah, roadmap pembentukan LPK dan LSP ISEI, buku preceeding Soemitronomics, serta Kajian Kebijakan Publik (KKP 6.0) 2025.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!