
Pengajuan Peresmian RDF Rorotan oleh Gubernur DKI Jakarta
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, akan mengundang Presiden Joko Widodo dalam peresmian fasilitas Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan yang terletak di Cakung, Jakarta Timur. Peresmian ini direncanakan akan dilakukan pada hari Kamis, 18 September 2025.
Pramono menjelaskan bahwa pihaknya akan meminta persetujuan Presiden untuk meresmikan fasilitas pengolahan sampah menjadi bahan bakar alternatif tersebut setelah seluruh proses pengoperasian selesai. Ia menekankan bahwa nilai investasi yang dikeluarkan cukup besar, sehingga kehadiran Presiden akan memberikan dukungan dan pengakuan terhadap proyek tersebut.
“Pokoknya kalau sudah selesai, tidak ada masalah, mungkin kami akan minta ke pemerintah pusat. Karena bagaimanapun kan nilai investasinya gede,” ujar Pramono saat berbicara di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (12/9/2025).
Namun, saat ini Pemprov DKI masih melakukan penyiapan dan pembenahan kesiapan pengoperasian RDF Rorotan. Hal ini dilakukan karena beberapa waktu lalu, saat diuji coba, warga sekitar mengeluhkan adanya pencemaran bau dari fasilitas tersebut.
Pramono juga menyampaikan responsnya terhadap kekhawatiran warga atas potensi bau sampah yang bisa tercium ketika RDF mulai beroperasi. Untuk mengurangi ketakutan warga, ia berjanji akan mengajak mereka untuk melihat langsung lokasi RDF sebelum diresmikan.
“Saya sudah meminta kepada yang mengoperasikan, ketika dioperasikan, nanti undang warga untuk melihat secara langsung. Karena sekarang ini sudah dilakukan penyempurnaan,” kata Pramono.
Pramono menjelaskan bahwa warga dapat melihat kondisi RDF Rorotan selama tahap commissioning atau pengujian instalasi fasilitas pengolahan sampah menjadi bahan bakar alternatif tersebut. Proses ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua standar yang ditetapkan telah terpenuhi.
Selain itu, Pramono memastikan bahwa fasilitas pengendalian emisi seperti alat bag filter, wet electrostatic precipitator (WESP), pre-treatment WESP (wet scrubber kedua), carbon active, ID-fan kedua, dan CEMS sudah terpasang saat commissioning dilakukan.
“Iya sudah saya minta sebelum komisioning, ya diundang dulu warga untuk melihat. Bahwa yang apa kita janjikan, kita sudah penuhi. Bahkan termasuk pemasangan indikator-indikator untuk nanti bau dan sebagainya, saya sudah minta dipasang semuanya,” tambah Pramono.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!