Saham DADA Jadi Incaran Vanguard, Ini Penjelasan Analis

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Pergerakan Besar di Pasar Modal Indonesia

Pasar modal Indonesia kembali menjadi sorotan setelah muncul kabar mengenai perusahaan manajemen investasi besar asal Amerika Serikat, The Vanguard Group. Perusahaan ini dikenal sebagai salah satu pengelola dana terbesar di dunia dengan aset yang mencapai 50 kali APBN Indonesia. Kini, Vanguard disebut sedang memperhatikan saham PT DADA Tbk.

Meski Vanguard tidak langsung melakukan tindakan, mereka dikenal menggunakan strategi yang cukup canggih dalam menembus pasar. Salah satu cara yang digunakan adalah melalui mitra regional atau "proxy". Dengan pendekatan ini, Vanguard bisa lebih mudah mengakses pasar dan mengambil keuntungan dari peluang yang ada.

Baru-baru ini, dua perusahaan properti asal Jepang dikabarkan menjadi pintu masuk Vanguard untuk memasuki pasar Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan asing ini sangat hati-hati dalam memilih mitra dan langkah-langkah yang akan diambil.

Analisis dari Rendy Yefta, seorang analis pasar modal, menyatakan bahwa Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) strategis sedang berlangsung dengan tujuan melepas DADA dari status FCA. Setelah proses ini selesai, saham DADA diperkirakan akan semakin ramai diperdagangkan. Ini bisa menjadi katalis positif bagi para pelaku pasar.

Vanguard bukanlah pemain biasa. Tim analis globalnya sering kali mampu membaca arah kebijakan ekonomi negara-negara besar. Kali ini, Indonesia masuk dalam radar mereka. Pemerintahan baru akan meluncurkan kebijakan radikal dengan mengalirkan dana sebesar Rp200 triliun yang selama ini mengendap di Bank Indonesia ke sektor riil melalui bank pemerintah.

Kebijakan ini tentu saja memberikan peluang besar bagi sektor properti, termasuk perusahaan seperti DADA. Kenaikan likuiditas di pasar akan memicu pembangunan dan pertumbuhan ekonomi domestik. Vanguard melihat momentum ini sebagai kesempatan yang terlalu berharga untuk dilewatkan.

Rumor menyebutkan bahwa target Vanguard untuk DADA mencapai USD 100 miliar. Dengan jumlah saham beredar sebanyak 7,4 miliar lembar, valuasi ini setara dengan harga sekitar Rp230 ribu per saham. Saat ini, harga saham DADA di bursa hanya sekitar Rp149 per lembar, setelah naik 9,55 persen pada perdagangan Kamis (25/9). Beberapa bulan lalu, harga saham ini bahkan masih di bawah Rp50.

Namun, jalan menuju harga Rp230 ribu tidak akan mulus. Investor harus siap menghadapi potensi suspend bursa antara 1 hingga 3 kali, status FCA, serta koreksi tajam yang bisa memicu kepanikan ritel. Rendy Yefta menyarankan agar investor bersabar karena saham ini ibarat lari marathon, bukan sprint.

Skenario besar telah dimulai dengan pengendali perlahan dipaksa melepas saham agar free float membesar. Dividen juga disiapkan untuk menarik investor institusi global. Semua langkah ini diyakini bukan kebetulan, melainkan bagian dari rencana besar masuknya modal asing kelas dunia.

Dengan kombinasi kebijakan pemerintah, aliran modal asing melalui Jepang, dan strategi akumulasi Vanguard, skenario DADA menuju harga Rp230 ribu disebut tidak mustahil. Bagi pemegang saham DADA, pesan pentingnya adalah jangan tergoda menjual hanya karena koreksi kecil. Jangan panik saat suspend. Kesabaran hari ini bisa berubah menjadi kemenangan.