Menteri Maman Puji Ekspor Kanopi Lapas Garut ke Eropa

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Inovasi Lapas IIA Garut dalam Pemanfaatan Limbah Sabut Kelapa

Lapas IIA Garut menunjukkan inovasi yang luar biasa dengan berhasil mengekspor produk coir shade atau kanopi peneduh ke pasar Eropa, khususnya Spanyol. Hal ini menjadi contoh yang patut ditiru dan perlu terus didorong agar pasarnya semakin luas. Keberhasilan ini tidak hanya membuktikan potensi ekonomi dari limbah sabut kelapa, tetapi juga memberikan peluang bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) untuk memiliki masa depan yang lebih baik.

Pelepasan ekspor coir shade dilakukan oleh Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Maman Abdurahman, di Lapas IIA Garut, Jawa Barat. Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan apresiasinya terhadap langkah yang diambil oleh pihak lapas. Produk coir shade yang diekspor merupakan hasil olahan dari limbah sabut kelapa yang diproduksi oleh WBP. Selain itu, mereka juga memproduksi berbagai jenis olahan seperti pergola, diagonal, triangle, roll binder, dan pot tanaman. Produk-produk ini telah dipasarkan ke beberapa negara seperti Prancis, Korea, dan Spanyol.

Lapas IIA Garut sukses mengekspor satu mobil kontainer berisi ribuan lembar coir shade ke Spanyol. Ekspor ini dilakukan dua kali sebulan dengan total keuntungan mencapai Rp800 juta. Proses produksi ini melibatkan para WBP yang menerima suplai bahan dari petani sekitar Garut. Setelah itu, produknya diproses di dalam lapas, termasuk memilih bahan, menjahit, dan mengemas.

Maman menekankan bahwa olahan limbah sabut kelapa tidak hanya memberikan manfaat bagi pihak lapas, tetapi juga menjadi sumber penghasilan bagi WBP yang terlibat dalam proses produksinya. Para warga binaan akan mendapatkan upah dari produksi kerajinan sabut kelapa. Selain itu, mereka juga menerima tambahan remisi karena berkelakuan baik selama menjalani masa pidana.

Pemerintah, melalui Kementerian UMKM, siap membantu memperluas akses pasar produk coir shade buatan Lapas IIA Garut ke luar negeri. Dalam hal ini, Kementerian UMKM akan segera berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan agar akses pasar ekspor bagi olahan sabut kelapa semakin besar.

Maman menyatakan bahwa Lapas IIA Garut menjadi salah satu sentra ekosistem sabut kelapa. Produk yang dihasilkan menjadi ikon hilirisasi kelapa dalam pemasyarakatan. Ia berharap keberhasilan ini bisa menjadi motivasi bagi semua pihak. Saudara-saudara di dalam lapas ini perlu dilihat sebagai bukti bahwa warga binaan pun memiliki harapan masa depan yang positif.

Maman juga berharap publik memandang warga binaan bukan sebagai kelompok orang yang pernah berbuat kesalahan di masa lalu. Namun, mereka bisa memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. “Mereka bukan penjahat, melainkan orang yang pernah tersesat. Belum terlambat untuk bertobat,” ujarnya, mengutip slogan Lapas IIA Garut.

Inovasi yang dilakukan oleh Lapas IIA Garut menunjukkan bahwa rehabilitasi tidak hanya berupa pembinaan mental dan spiritual, tetapi juga memberikan peluang ekonomi yang nyata. Dengan memanfaatkan limbah sabut kelapa, para WBP dapat memiliki keterampilan dan penghasilan yang layak, sehingga dapat kembali berkontribusi positif bagi masyarakat setelah bebas. Ini menjadi bukti bahwa pemasyarakatan tidak hanya tentang hukuman, tetapi juga tentang kesempatan untuk bangkit dan berkembang.