Tol Cikutas Jadi Penghubung Ekonomi Lima Daerah Termiskin Jabar, Selesai 2039

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Proyek Tol Cikutas, Harapan Baru untuk Pemulihan Ekonomi Lima Daerah di Jawa Barat

Proyek infrastruktur tol kembali menjadi topik yang menarik perhatian masyarakat. Kali ini, fokusnya bukan lagi pada Tol Getaci, melainkan proyek baru bernama Tol Cikutas (Cirebon–Kuningan–Tasikmalaya). Proyek ini diharapkan menjadi penggerak utama perekonomian lima daerah yang dianggap sebagai wilayah termiskin di Jawa Barat.

Rencana pembangunan Tol Cikutas sepanjang 86 kilometer ini akan dimulai pada tahun 2030. Berbeda dengan proyek Tol Getaci yang sudah memasuki tahap lelang ulang pada 2026, Tol Cikutas masih dalam proses persiapan. Meskipun begitu, antusiasme dari masyarakat dan pemerintah daerah cukup tinggi karena dianggap sebagai jalan utama yang menghubungkan Jawa Barat Utara dan Selatan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat per September 2025, lima daerah dengan tingkat kemiskinan tertinggi adalah Kuningan (11,88%), Majalengka (10,82%), Kota Tasikmalaya (11,10%), Kabupaten Tasikmalaya (10,15%), dan Cirebon (10,23%). Kelima wilayah ini akan terhubung oleh jalur Tol Cikutas, yang diharapkan dapat meningkatkan mobilitas barang dan jasa, memudahkan investasi masuk, serta meningkatkan sektor pariwisata.

Sebuah studi dari Universitas Brawijaya Malang menyebutkan bahwa kehadiran tol dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah sekitar hingga 10 persen. Hal ini menunjukkan potensi besar dari proyek ini dalam membantu perekonomian masyarakat setempat.

Tahapan Pembangunan Tol Cikutas

Kepala Bidang Bina Marga DPUTR Kuningan, Teddy Sukmajayadi, menjelaskan bahwa pembangunan Tol Cikutas akan dilakukan dalam dua tahap besar:

  • Tahap 1 (2030–2034): Cirebon–Kuningan sepanjang 28 km.
  • Tahap 2 (2035–2039): Kuningan–Tasikmalaya sepanjang 58 km.

Rute Tol Cikutas akan dimulai dari Ciperna, Cirebon, lalu melewati Gunung Ciremai melalui Mandirancan, Linggarjati, hingga Cigadung. Dari sana, jalur akan masuk ke Majalengka dan Ciamis, sebelum akhirnya terkoneksi ke Tol Getaci di Kota Tasikmalaya.

Teddy juga menambahkan bahwa akan ada beberapa exit tol strategis, seperti di Linggarjati yang ditujukan untuk mendukung sektor wisata, dan Cigadung yang langsung mengarah ke pusat pemerintahan Kuningan.

Dampak Besar bagi Jawa Barat

Jika berhasil dibangun, Tol Cikutas tidak hanya menjadi infrastruktur transportasi biasa, tetapi juga proyek besar yang berpotensi mengentaskan kemiskinan. Aksesibilitas yang lebih baik diharapkan bisa membuka lapangan kerja baru, mempercepat distribusi hasil pertanian, serta mengurangi ketimpangan wilayah di Jawa Barat.

Dengan target penyelesaian pada tahun 2039, masyarakat menaruh harapan besar agar kehadiran Tol Cikutas menjadi "game changer" dalam pembangunan ekonomi wilayah selatan dan utara Jawa Barat. Proyek ini diharapkan menjadi titik awal bagi perubahan positif yang signifikan di daerah-daerah yang sebelumnya kesulitan dalam akses transportasi dan ekonomi.