
Ekspansi Bisnis Mineral PT United Tractors Tbk (UNTR)
PT United Tractors Tbk (UNTR) kembali melakukan ekspansi di sektor bisnis mineral dengan mengakuisisi entitas anak usaha dari PT J Resources Asia Pacific Tbk (PSAB). Nilai transaksi yang dilakukan mencapai US$ 540 juta. Proses akuisisi ini dilakukan melalui anak perusahaan UNTR, yaitu PT Danusa Tambang Nusantara, yang telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat dengan anak usaha PSAB, yakni PT J Resources Nusantara.
Dalam rencana tersebut, PT Danusa Tambang Nusantara akan memperoleh 99,99% saham dari PT Arafura Surya Alam. Selain itu, anak usaha UNTR lainnya, yaitu PT Energia Prima Nusantara juga berencana untuk membeli saham dari PT Arafura Surya Alam. Perusahaan ini telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat dengan Jimmy Budiarto untuk memperoleh kepemilikan saham sebesar 0,00004% dan 0,2% saham PT Mulia Bumi Persada.
Proses transaksi ini direncanakan selesai paling lambat pada 23 Desember 2025 atau sesuai kesepakatan antara kedua belah pihak. Hal ini menunjukkan bahwa proses akuisisi akan berjalan secara bertahap dan terstruktur.
Pendanaan dan Potensi Cadangan Emas
Investment Analyst Stockbit, Hendriko Gani, menyatakan bahwa kemungkinan besar transaksi ini akan didanai oleh kas internal UNTR. Hal ini didasarkan pada posisi keuangan UNTR yang cukup kuat, dengan kas sekitar US$ 1,6 miliar per semester I-2025. Dengan dana yang tersedia, UNTR memiliki fleksibilitas dalam melakukan investasi besar seperti ini.
Selain itu, Gani juga menyoroti potensi cadangan emas dari tambang Doup. Berdasarkan data hingga 31 Desember 2023, total cadangan emas mencapai 1.571 koz dan sumber daya yang mencapai 3.107 koz. Angka ini menunjukkan bahwa aset yang diakuisisi memiliki nilai yang signifikan.
Analisis Valuasi Akuisisi
Berdasarkan perhitungan Gani, valuasi akuisisi yang dilakukan UNTR terhadap cadangan emas mencapai Rp 5,6 miliar per koz dan Rp 2,8 miliar per koz untuk sumber daya. Angka ini dinilai lebih rendah dibandingkan rata-rata valuasi dari saingannya, yang berkisar antara Rp 10,9 miliar per koz untuk cadangan dan Rp 7,9 miliar per koz untuk sumber daya.
Pendekatan valuasi yang lebih rendah ini dapat menjadi strategi UNTR untuk memperluas portofolio bisnisnya tanpa memberatkan struktur keuangannya. Dengan demikian, UNTR tidak hanya memperkuat posisinya di pasar mineral tetapi juga meningkatkan potensi pertumbuhan jangka panjang.
Rekomendasi dan Prospek Masa Depan
Analisis yang dilakukan oleh Gani menunjukkan bahwa transaksi ini memiliki potensi positif untuk meningkatkan kinerja keuangan UNTR. Dengan cadangan emas yang besar dan valuasi yang relatif rendah, UNTR bisa memperoleh keuntungan lebih besar dalam jangka panjang.
Selain itu, pengakuisisan aset tambang emas juga memberikan diversifikasi bagi UNTR, yang selama ini lebih dikenal dalam bisnis alat berat dan kendaraan. Dengan masuknya sektor mineral, UNTR semakin memperkuat dirinya sebagai perusahaan multi-sektor yang tangguh.
Kehadiran UNTR di sektor mineral juga bisa menjadi peluang bagi investor untuk mempertimbangkan saham UNTR sebagai bagian dari portofolio investasi mereka. Dengan proyeksi pertumbuhan yang baik dan strategi bisnis yang terarah, UNTR tampaknya siap menghadapi tantangan di masa depan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!