AS Selidiki Tarif Impor Alat Medis dan Robotik

Pemerintah AS Mulai Investigasi Baru Terkait Impor Alat Medis dan Teknologi

Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah mengumumkan dimulainya investigasi baru terkait impor peralatan pelindung pribadi, alat medis, robotik, serta mesin industri. Penyelidikan ini dilakukan oleh Departemen Perdagangan AS dan diumumkan pada Rabu (24/9/2025), meskipun proses penyelidikan sebenarnya sudah dimulai lebih awal, yaitu pada 2 September 2025 tanpa pengumuman publik sebelumnya.

Investigasi ini dilakukan berdasarkan "Section 232" Undang-Undang Perluasan Perdagangan yang memungkinkan pemerintah untuk menerapkan tarif impor jika dianggap membahayakan keamanan nasional. Hasil dari penyelidikan ini bisa menjadi dasar untuk menaikkan tarif terhadap barang-barang medis dan industri seperti masker, jarum suntik, pompa infus, sistem robotik, serta mesin industri komputer terprogram.

Penambahan Tarif untuk Peralatan Medis dan Perlindungan Pribadi

Departemen Perdagangan AS mulai melakukan investigasi untuk mengevaluasi apakah impor alat pelindung pribadi dan alat medis mengancam keamanan nasional negara tersebut. Produk yang diperiksa meliputi masker wajah, sarung tangan, gaun medis, serta peralatan medis lain seperti kantong infus dan tempat tidur rumah sakit.

Dalam pernyataannya, seorang pejabat Departemen Perdagangan menyampaikan bahwa mereka meminta perusahaan untuk memberikan informasi tentang permintaan alat pelindung dan medis serta kemampuan produksi domestik untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa pasokan dalam negeri dapat mencukupi kebutuhan tanpa tergantung sepenuhnya pada impor.

Penyelidikan Terhadap Robotik dan Mesin Industri

Selain itu, pada 2 September 2025, penyelidikan lain juga dimulai dengan fokus pada impor robotik dan mesin industri, termasuk sistem mekanis yang dikendalikan komputer, mesin stamping dan pressing industri, serta alat pemotong dan las. Tujuan dari penyelidikan ini adalah untuk menilai apakah impor tersebut memengaruhi ketersediaan dan keamanan pasokan domestik.

Salah satu perwakilan resmi Departemen Perdagangan menjelaskan bahwa mereka sedang meninjau peran rantai pasokan asing, terutama dari eksportir utama seperti Tiongkok, dalam memenuhi permintaan AS. Dengan demikian, pemerintah ingin menilai risiko keamanan nasional yang mungkin timbul akibat ketergantungan pada produk luar negeri.

Langkah Berikutnya Setelah Investigasi

Berdasarkan undang-undang Section 232, penyelidikan ini memiliki batas waktu 270 hari sejak dimulai. Oleh karena itu, hasil dan rekomendasi kebijakan tarif baru diharapkan diumumkan paling lambat akhir April 2026. Presiden AS dapat menggunakan laporan ini untuk menetapkan atau menaikkan tarif demi menjaga kepentingan nasional.

Menurut seorang pejabat pemerintahan, tujuan utama dari langkah ini adalah untuk mendorong produksi dalam negeri pada sektor-sektor penting dengan meningkatkan biaya impor. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk memperkuat kemandirian industri strategis AS, sekaligus memitigasi risiko rantai pasok nasional di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan global yang terjadi sepanjang tahun 2025.