
Kondisi Gedung Kantor Bupati Kepahiang yang Rusak
Gedung kantor bupati Kepahiang, Bengkulu, saat ini dalam kondisi rusak ringan. Hal ini terlihat jelas saat hujan turun, di mana sejumlah titik kebocoran muncul di berbagai bagian gedung. Pemantauan menunjukkan bahwa ruangan lobi, tangga, hingga ruangan Sekretaris Daerah (Sekda) Kepahiang mengalami kebocoran.
Kebocoran tersebut menyebabkan genangan air di lantai, yang berdampak pada kerusakan dinding dan plafon. Di dalam ruangan, staf setempat melakukan tindakan darurat dengan menyediakan ember plastik untuk menampung air yang bocor. Tujuannya adalah agar air tidak menggenang dan merusak perabotan lainnya.
Penjelasan dari Bupati Kepahiang
Menanggapi kondisi tersebut, Bupati Kepahiang Zurdi Nata menjelaskan bahwa renovasi kantor ini sebenarnya sudah masuk dalam rencana APBD 2025. Namun, karena adanya efisiensi anggaran, renovasi gedung kantor bupati dicoret. Anggaran yang seharusnya digunakan untuk renovasi dialihkan ke kegiatan lain.
Rencananya, renovasi kantor bupati akan dianggarkan dalam APBD tahun 2026 mendatang. Namun, Nata menyatakan bahwa rencana ini masih bersifat kondisional. Keberlanjutannya tergantung pada kemampuan keuangan daerah di tahun tersebut.
"Jika 2026 memungkinkan, nanti kita masukkan," ujar Nata kepada ilmu.online, Kamis (25/9/2025) pukul 12.21 WIB siang.
Program Revitalisasi Gedung dan Fasilitas Umum
Dalam program kerjanya, Nata telah memasukkan program revitalisasi sejumlah gedung dan fasilitas umum yang ada di Kepahiang. Revitalisasi ini menjadi salah satu dari 16 program prioritas yang disusun sejak masa pendaftaran di KPU pada Pilkada 2024 lalu.
Beberapa bangunan yang akan direvitalisasi antara lain Taman Santoso di pusat kota Kepahiang, Masjid Agung Baitul Hikmah, serta gedung perkantoran Pemerintah Kabupaten Kepahiang. Dengan program ini, diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan dan fungsi dari berbagai fasilitas publik di wilayah tersebut.
Tantangan dalam Pengelolaan Anggaran
Pengelolaan anggaran selama ini menjadi tantangan utama dalam pelaksanaan berbagai proyek infrastruktur. Meski ada rencana jangka panjang, kebijakan penghematan anggaran sering kali membuat beberapa proyek tertunda atau bahkan dibatalkan. Hal ini menunjukkan pentingnya perencanaan yang matang dan fleksibel dalam penggunaan dana daerah.
Selain itu, partisipasi masyarakat dan transparansi dalam pengelolaan anggaran juga menjadi faktor penting dalam memastikan keberhasilan proyek-proyek pembangunan. Masyarakat diharapkan dapat lebih aktif dalam memberikan masukan dan mengawasi pelaksanaan proyek agar sesuai dengan kebutuhan dan harapan.
Harapan untuk Masa Depan
Dengan adanya program revitalisasi, diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat Kepahiang. Selain memperbaiki kondisi infrastruktur, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan publik dan memperkuat citra daerah.
Meskipun ada kendala dalam penganggaran, upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah menunjukkan komitmen dalam membangun Kepahiang menjadi lebih baik. Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan proyek-proyek yang direncanakan dapat segera terealisasi dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!