
Kondisi Sekolah Dasar Negeri Sungai Miai 7 yang Mengkhawatirkan
Di Banjarmasin, sebuah bangunan fasilitas pendidikan kembali terpantau dalam kondisi memprihatinkan. Kali ini, kerusakan terjadi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sungai Miai 7, yang berlokasi di Jalan Mahoni, Cemara Raya. Kondisi ruangan kelas dan atap menunjukkan tanda-tanda keausan yang cukup parah.
Pengamatan di lokasi menunjukkan bahwa kerusakan terdapat pada bagian atap dan plafon ruang kelas 5 A dan B, serta lantai 2 bangunan sisi selatan. Selain itu, ruang kelas 6 B dan Laboratorium Komputer juga mengalami kerusakan serupa, meskipun berada di lantai dasar bangunan.
Menurut Guru SDN Sungai Miai 7, Misrani, kerusakan tersebut sudah berlangsung sekitar dua tahun. Ia menduga kerusakan disebabkan oleh material bangunan yang mulai lapuk dan diperparah oleh rembesan air hujan.
Untuk sementara waktu, proses pembelajaran siswa kelas 5 dan 6 dialihkan ke ruangan serbaguna dan perpustakaan sekolah. Murid harus belajar tanpa meja dan kursi, sehingga mereka duduk di lantai atau lesehan.
"Kami mengalihkan proses belajar ke ruangan lain agar siswa merasa nyaman dan aman," ujar Misrani. "Ruangan yang rusak tidak digunakan karena khawatir membahayakan para siswa."
Ia juga menyampaikan bahwa pihak sekolah telah melaporkan kondisi tersebut kepada Dinas Pendidikan setempat. Meski demikian, hingga saat ini belum ada informasi mengenai perbaikan yang dilakukan.
"Sekolah berharap segera ada tindakan perbaikan agar siswa dapat belajar dalam lingkungan yang lebih baik," harapnya.
Pengalaman Siswa Saat Belajar di Ruang Perpustakaan
Di ruang perpustakaan SDN Sungai Miai 7, suasana terlihat riuh namun juga penuh antusiasme. Ruang tersebut kini menjadi tempat belajar bagi siswa kelas 5 yang sebelumnya menghabiskan waktu di ruang kelas yang rusak.
Para siswa menceritakan pengalaman mereka saat belajar tanpa meja dan kursi. Salah satunya adalah Nadiva, yang mengaku sering mengalami kesemutan pada kaki akibat duduk di lantai selama jam pelajaran.
"Lebih enak belajar di kelas karena bisa duduk di kursi, jadi kaki tidak pegal," katanya.
Sementara itu, Nabil mengungkapkan bahwa ruang perpustakaan terasa cukup pengap dibandingkan dengan ruang kelas biasa. Ia juga mengatakan bahwa ruangan tersebut terasa panas.
"Lumayan panas di perpustakaan. Lebih enak belajar di kelas," ujarnya.
Meskipun begitu, para siswa tetap menunjukkan antusiasme dalam mengikuti proses pembelajaran, meski dalam kondisi yang kurang ideal.
Upaya Perbaikan yang Sedang Direncanakan
Dikonfirmasi mengenai kondisi sekolah, Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan Banjarmasin, Ibnul Qayyim, menyampaikan bahwa pihaknya sedang merencanakan perbaikan untuk ruang kelas yang rusak.
"Bila tidak ada halangan, perbaikan akan segera kami lakukan," ujarnya.
Dengan adanya rencana perbaikan tersebut, diharapkan siswa dan guru dapat kembali belajar dalam lingkungan yang lebih nyaman dan aman. Namun, hingga saat ini, belum ada informasi pasti mengenai kapan perbaikan tersebut akan dilakukan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!