BGN Percaya Bisa Serap Anggaran Rp99 Triliun Akhir Tahun

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kepala BGN Optimis Serapan Anggaran Program Makan Bergizi Gratis Capai Rp99 Triliun

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menunjukkan keyakinan tinggi bahwa seluruh anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebesar Rp99 triliun dapat terserap hingga akhir tahun. Anggaran tersebut berasal dari pagu awal tahun anggaran 2025 yang mencapai Rp71 triliun dan tambahan anggaran sebesar Rp28 triliun yang akan diberikan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

“Insya Allah bisa terserap. Bahkan kami berencana meminta tambahan ke Pak Menkeu, sesuai dana standby yang sudah disiapkan oleh Presiden,” ujar Dadan di Kantor BGN, Jakarta, Jumat (26/9/2025). Ia menekankan pentingnya pengelolaan anggaran yang efektif agar program ini dapat berjalan optimal.

Anggaran Tambahan yang Realistis Hanya Rp28 Triliun

Dadan menjelaskan bahwa Presiden telah menyiapkan tambahan anggaran sebesar Rp100 triliun untuk memperluas cakupan MBG hingga 82,9 juta penerima manfaat. Namun setelah dilakukan perhitungan ulang, BGN menyimpulkan bahwa hanya sebagian kecil dari anggaran tambahan tersebut yang dapat terserap dalam tahun ini.

“Dua bulan lalu saya sudah sampaikan, Rp100 triliun tidak mungkin terserap sekaligus. Estimasi awal maksimal Rp50 triliun, tapi setelah dihitung lagi, yang realistis bisa kita serap tahun ini hanya Rp28 triliun,” jelasnya. Hal ini menunjukkan bahwa penyesuaian anggaran diperlukan agar tidak terjadi pemborosan atau kesenjangan dalam pelaksanaan program.

Target Berdirinya 10 Ribu SPPG pada Akhir September

Untuk mendukung percepatan penyerapan anggaran, BGN menargetkan hingga akhir September 2025 akan berdiri sebanyak 10.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Dengan adanya SPPG ini, penyerapan anggaran diharapkan meningkat secara signifikan.

Pada Oktober mendatang, penyerapan anggaran diperkirakan bertambah sebesar Rp4,5 triliun dan terus meningkat setiap bulannya. Data terkini hingga Jumat (26/9/2025) menunjukkan bahwa realisasi serapan MBG telah mencapai Rp19,3 triliun, sedikit di atas target September sebesar Rp19 triliun.

BGN juga memproyeksikan total serapan bulan ini bisa mencapai Rp21,2 triliun. “Target September sudah terlampaui. Kita perkirakan realisasi bulan ini akan lebih tinggi Rp2,2 triliun dari estimasi,” kata Dadan.

Penyerapan Anggaran di BGN Dinilai Lebih Baik dari Perkiraan

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengakui bahwa awalnya ia merasa penyerapan anggaran di BGN masih rendah. Namun setelah melakukan pertemuan dengan Kepala BGN Dadan Hindayana, Purbaya melihat adanya perkembangan positif.

"Saya pikir penyerapannya rendah, tapi ternyata lebih bagus dari yang saya perkirakan, dan program BGN terhadap perekonomian cukup signifikan," tegasnya. Menurut Purbaya, penyerapan anggaran di BGN lebih baik dari yang diperkirakan, dan saat ini BGN sedang meminta tambahan anggaran sebesar Rp28 triliun untuk memenuhi kebutuhan program hingga akhir tahun.

“Anggarannya sudah ada, jadi tinggal geser saja, tidak ada masalah,” katanya. Purbaya menekankan pentingnya pemantauan langsung di lapangan untuk memastikan anggaran benar-benar terserap sesuai peruntukannya. Evaluasi berkala juga akan terus dilakukan agar efektivitas penggunaan anggaran tetap terjaga.

“Nanti akhir Oktober saya akan ke sini lagi. Betul enggak dia bisa nyerap? Kalau betul ya kita kasih tambah, kalau enggak ya kita potong,” ujar Purbaya. Kunjungan Purbaya ke kantor BGN dilakukan pada pukul 15.00 WIB dan disambut langsung oleh Kepala BGN Dadan Hindayana.