BI Tampilkan Seluruh Strategi Stabilkan Rupiah, Apa Saja?

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Rupiah Terus Tertekan, BI Lakukan Berbagai Upaya untuk Stabilisasi

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) beberapa hari terakhir mengalami tekanan yang signifikan. Harga mata uang Garuda kini berada di sekitar Rp16.700-an per dolar AS. Pada pagi hari, rupiah sempat melemah ke level Rp16.784 per dolar AS, namun pada siang hari, nilai tukar tersebut sedikit menguat menjadi Rp16.763,5 per dolar AS.

Dalam situasi ini, Bank Indonesia (BI) telah melakukan berbagai langkah untuk menjaga stabilitas rupiah. Berikut adalah beberapa upaya yang dilakukan oleh BI dalam menghadapi penurunan nilai tukar rupiah:

1. Penggunaan Seluruh Instrumen untuk Menstabilkan Rupiah

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyatakan bahwa BI telah menggunakan seluruh instrumen yang tersedia secara berani dan efektif. Salah satu cara yang digunakan adalah triple intervention, yaitu intervensi di pasar domestik dan luar negeri.

Di pasar domestik, BI menggunakan instrumen seperti spot, Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF), serta pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder. Di pasar luar negeri, intervensi dilakukan melalui NDF (Non-Deliverable Forward) di Asia, Eropa, dan Amerika Serikat secara terus-menerus.

Perry menegaskan bahwa langkah-langkah ini bertujuan untuk meredam gejolak nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, sehingga bisa tetap sesuai dengan fundamentalnya.

2. Mengajak Pelaku Pasar Menciptakan Iklim Keuangan yang Kondusif

Selain itu, BI juga mengajak pelaku pasar untuk turut serta menjaga iklim pasar keuangan yang kondusif. Perry optimistis bahwa kebijakan yang dijalankan secara konsisten dapat menjaga rupiah agar tetap stabil.

Ia menekankan pentingnya peran aktif dari pelaku pasar, termasuk investor dan perusahaan, dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan stabil. Dengan kolaborasi antara BI dan pelaku pasar, diharapkan stabilitas nilai tukar rupiah dapat tercapai lebih baik.

3. Alasan Rupiah Melemah terhadap Dolar AS

Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, menjelaskan bahwa rupiah diperkirakan akan terus melemah terhadap dolar AS dalam waktu dekat. Hal ini disebabkan oleh penguatan dolar AS akibat revisi data Produk Domestik Bruto (PDB) AS serta data klaim pengangguran yang lebih baik dari perkiraan.

Selain itu, klaim pengangguran minggu ini dirilis di bawah ekspektasi pasar, menunjukkan ketahanan pasar tenaga kerja AS. Dengan sentimen positif tersebut, rupiah diprediksi akan bergerak dalam kisaran Rp16.700 hingga Rp16.800 per dolar AS.

Lukman memperkirakan bahwa dengan perkembangan global saat ini, rupiah akan tetap berada di kisaran tersebut dalam beberapa hari ke depan.

Prediksi Pergerakan Rupiah

Beberapa sumber mengungkapkan bahwa rupiah masih menghadapi tekanan dari berbagai faktor eksternal, termasuk pergerakan dolar AS dan sentimen pasar global. Meski sempat menguat sedikit di siang hari, rupiah masih berada di level yang cukup rentan.

Dalam beberapa hari ke depan, rupiah kemungkinan akan terus bergerak dalam kisaran Rp16.700 hingga Rp16.800 per dolar AS. Namun, BI akan terus memantau situasi dan melakukan intervensi jika diperlukan.

Kesimpulan

Rupiah menghadapi tantangan besar akibat tekanan dari dolar AS dan kondisi pasar global. Bank Indonesia telah melakukan berbagai langkah untuk menjaga stabilitas nilai tukar, termasuk penggunaan instrumen intervensi dan kerja sama dengan pelaku pasar. Dengan kebijakan yang konsisten dan kolaborasi yang baik, diharapkan rupiah dapat kembali stabil dalam jangka pendek maupun panjang.