Ekonomi AS Naik 3,8% di Kuartal II/2025, Didorong Konsumsi dan Investasi

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Pertumbuhan Ekonomi AS Melonjak di Kuartal II/2025

Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) mencatatkan kenaikan signifikan pada kuartal II/2025, dengan angka pertumbuhan sebesar 3,8% secara tahunan. Angka ini merupakan yang terbesar dalam dua tahun terakhir dan menunjukkan kebangkitan ekonomi yang kuat. Peningkatan ini didorong oleh belanja konsumen yang stabil serta lonjakan investasi bisnis.

Berdasarkan laporan dari Biro Analisis Ekonomi (BEA), Produk Domestik Bruto (PDB) riil AS meningkat sebesar 3,8%, lebih tinggi dari estimasi awal sebesar 3,3%. Hal ini juga berbeda dengan kuartal I/2025 yang sempat mengalami kontraksi. Dalam kuartal II, belanja konsumen, yang menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi, tumbuh sebesar 2,5% secara tahunan. Peningkatan ini mencerminkan peningkatan pengeluaran untuk jasa transportasi serta layanan keuangan dan asuransi.

Investasi bisnis juga mencatat pertumbuhan yang cukup besar, yaitu sebesar 7,3%. Lonjakan ini didorong oleh peningkatan belanja pada produk kekayaan intelektual, yang mencapai level tertinggi sejak 1999. Investasi pada pusat data (data center), yang menjadi infrastruktur penting bagi kecerdasan buatan (AI), melonjak hingga mencapai rekor baru sebesar lebih dari US$40 miliar secara tahunan.

Seiring dengan pesatnya perkembangan data center, BEA kini menyajikan kategori tersendiri untuk investasi tersebut. Sebelumnya, investasi ini digabungkan dengan kategori investasi gedung perkantoran. Selain itu, BEA juga merilis pembaruan tahunan neraca ekonomi nasional, yang menunjukkan bahwa PDB riil AS tumbuh rata-rata sebesar 2,4% per tahun selama periode 2019–2024.

Revisi ini menunjukkan bahwa perekonomian AS berhasil pulih dari dampak awal pandemi dan kini berada pada fase pertumbuhan yang lebih stabil. Meskipun inflasi masih bertahan, pertumbuhan ekonomi tetap solid. Data terbaru juga menegaskan rebound ekonomi pada kuartal II/2025 setelah adanya lonjakan impor besar-besaran di awal tahun.

Prospek kuartal III terlihat cukup baik, didukung oleh belanja konsumen yang tetap kuat dan peningkatan pengeluaran bisnis untuk peralatan. Chris Low, Chief Economist FHN Financial, menyatakan bahwa ekonomi AS sedang pulih dari guncangan implementasi tarif. Ia juga memprediksi bahwa akselerasi pertumbuhan dapat mendorong penciptaan lapangan kerja lebih kuat dalam beberapa bulan ke depan.

Federal Reserve Bank of Atlanta memperkirakan pertumbuhan PDB kuartal III/2025 berada di kisaran 3,3%. Namun, sejumlah ekonom lebih waspada terhadap kuartal IV karena lemahnya pertumbuhan tenaga kerja dapat memengaruhi belanja konsumen. Beberapa pengamat memprediksi bahwa aktivitas ekonomi akan menguat pada 2026, dipengaruhi oleh kebijakan pajak Trump dan suku bunga yang lebih rendah. Meskipun demikian, proyeksi pertumbuhan jangka menengah tetap berada di bawah 2% per tahun.

Data terpisah untuk Agustus menunjukkan bahwa pesanan peralatan bisnis naik secara solid, sementara defisit neraca perdagangan barang menyempit lebih dari yang diperkirakan. Aplikasi tunjangan pengangguran awal juga turun ke level terendah sejak pertengahan Juli.

Bill Adams, Chief Economist Comerica Bank, mengatakan bahwa data PDB dan klaim pengangguran terbaru dapat meredakan kekhawatiran akibat laporan ketenagakerjaan Agustus yang lemah. Ia menambahkan bahwa meskipun perekrutan lambat pada 2025, pertumbuhan ekonomi tetap tangguh dan pasar tenaga kerja belum menunjukkan pelemahan signifikan.

Namun, hal ini tidak sepenuhnya menjamin bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada dua pertemuan terakhir tahun ini. Beberapa pejabat tetap berhati-hati karena inflasi masih tinggi. Indeks S&P 500 dibuka melemah, sementara imbal hasil obligasi AS tetap tinggi.

Revisi terbaru juga menunjukkan bahwa indeks harga personal consumption expenditures (PCE) inti, yang menjadi metrik inflasi favorit The Fed, naik lebih cepat pada 2024. Pada kuartal II/2025, indeks ini direvisi menjadi 2,6%. Data PCE Agustus yang akan dirilis Jumat diperkirakan menunjukkan kenaikan mendekati 3% secara tahunan.

Karena fluktuasi perdagangan dan persediaan yang memengaruhi perhitungan PDB tahun ini, para ekonom lebih fokus pada indikator penjualan akhir ke konsumen domestik swasta. Angka ini direvisi naik satu poin penuh menjadi 2,9%.

Meskipun menggunakan sumber data yang lebih lengkap, BEA mengakui bahwa tidak semua data terkait laporan pajak perusahaan dan usaha perorangan dapat diakses. Laporan terbaru juga mencakup data laba korporasi, yang naik tipis sebesar 0,2% pada kuartal II, jauh lebih rendah dari perkiraan awal. Hal ini sejalan dengan data lain yang menunjukkan bahwa perusahaan telah relatif mampu melindungi konsumen AS dari lonjakan harga akibat tarif.

Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan bahwa pass-through tarif terhadap harga konsumen berlangsung lebih lambat dan lebih kecil dari perkiraan. Margin laba perusahaan non-keuangan setelah pajak sebagai proporsi nilai tambah bruto memang menyempit tahun ini, meski masih berada jauh di atas level historis sebelum pandemi.