ESG Perusahaan Jadi Pertimbangan Investor dalam Investasi

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Peluncuran KESGI 2025, Indeks ESG yang Menjadi Acuan Investor Global

Pada hari Rabu (10/9), di Jakarta, diluncurkan indeks ESG terbaru yang diberi nama Katadata ESG Index (KESGI) 2025. Peluncuran ini berlangsung dalam acara Katadata Sustainable Action for the Future Economy (SAFE) 2025. Indeks ini menjadi alat penting bagi perusahaan yang ingin menerapkan prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) dalam operasional bisnisnya.

KESGI 2025 menunjukkan betapa pentingnya faktor ESG dalam dunia investasi saat ini. Berbagai pelaku pasar dan pakar menyebut bahwa penerapan ESG bukan lagi sekadar tren, melainkan menjadi kriteria utama yang dipertimbangkan oleh investor global sebelum melakukan investasi.

Presiden Direktur Institute for Sustainability and Agility (ISA) sekaligus anggota panel ahli KESGI, Maria R. Nindita Radyati, mengatakan bahwa KESGI merupakan satu-satunya indeks ESG yang terbuka dan dapat diakses secara publik. Hal ini sangat berguna bagi perusahaan untuk meningkatkan kesadaran sumber daya manusia mereka serta membandingkan kinerja ESG dengan perusahaan lain. Dari perbandingan tersebut, perusahaan bisa belajar dan mencari motivasi untuk meningkatkan kinerjanya.

Maria juga menjelaskan bahwa ada hubungan antara penerapan ESG dengan nilai perusahaan. "Ada riset terbaru yang menunjukkan bahwa jika ESG diterapkan secara terpisah, tidak terlalu berkorelasi. Namun, ketika ketiga aspek (E, S, dan G) diterapkan bersama-sama, maka akan berkorelasi dengan nilai perusahaan," ujarnya.

Meski komitmen keberlanjutan sangat penting bagi perusahaan, Maria menyebut masih ada beberapa kendala yang sering dihadapi. Misalnya, kurangnya kepemimpinan, pandangan yang belum sepenuhnya mendukung, dan keterbatasan sumber daya. Tantangan lain adalah ketersediaan data, sistem pendukung, pembiayaan, serta aspek assurance dan control.

"Perlu adanya assurance agar tidak terjadi overclaim," tambah Maria.

Hal senada disampaikan oleh Edi Rivai, Director of Legal, External Affairs, dan Circular Economy Chandra Asri Pacific. Ia menyatakan bahwa semakin banyak investor yang mempertimbangkan ESG sebelum menanamkan modal. "Pelanggan kami banyak berasal dari luar negeri. Mereka ingin memastikan bahwa investasi mereka aman, salah satunya melalui penerapan ESG," ujarnya.

Dari sisi pasar modal, Ignatius Denny Wicaksono, Kepala Divisi Pengembangan Bisnis 2 Bursa Efek Indonesia (BEI), menegaskan peran penting ESG dalam aktivitas investasi. "Indeks ESG yang menggunakan faktor ESG dalam pengambilan keputusan investasi memberikan return yang lebih tinggi dalam jangka panjang dibandingkan indeks non-ESG," kata Denny.

Selain itu, pada acara peluncuran KESGI 2025, CEO Katadata Metta Dharmasaputra, CCO Katadata Ade Wahyudi, dan CCO Katadata Heri Susanto juga membagikan versi cetak laporan KESGI kepada sejumlah tokoh. Di antaranya adalah Deputi Bidang Keterjangkauan dan Keamanan Pangan Kemenko Pangan Nani Hendiarti, Presiden Direktur ISA Maria R. Nindita Radyati, Kepala Divisi Pengembangan Bisnis 2 BEI Ignatius Denny Wicaksono, dan Director of Legal, External Affairs, dan Circular Economy Chandra Asri Pacific Group Edi Rivai.