
Perayaan Sepuluh Tahun FEBI dengan Berbagai Kegiatan Inspiratif
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL) merayakan satu dekade perjalanannya dalam mencerdaskan bangsa melalui FEBI Fest 2025. Acara ini diselenggarakan oleh organisasi mahasiswa FEBI dengan mengusung semangat akademik, kreativitas, dan kompetisi. Rangkaian kegiatan ini berlangsung dari tanggal 22 September hingga 9 Oktober 2025.
Acara dibuka dengan Economic Symposium yang bertema “Membangun Ekosistem Ekonomi Terdidik dan Ekonomi Digital Indonesia di Era Bonus Demografi.” Pemotongan tumpeng dilakukan oleh Dekan FEBI, Prof. Dr. Tulus Suryanto, M.M., Akt., C.A., didampingi Wakil Rektor I, Prof. Dr. H. Alamsyah, M.Ag., serta para narasumber. Hadir sebagai pembicara antara lain Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Lampung, Rinvayanti, S.E., M.T., mewakili Gubernur Lampung; Sekretaris Daerah Kota Bandar Lampung, Iwan Gunawan, S.P., M.A., mewakili Wali Kota; Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung, Bobby Irawan, S.E., M.Si.; dan praktisi bisnis sekaligus fasilitator, Indra Fareza, S.Ak dan Resman Kadapi, S.H., M.H.
Beragam Kegiatan yang Menarik Minat Mahasiswa
Selama FEBI Fest 2025, terdapat berbagai kegiatan yang menarik minat peserta. Mulai dari bazar UMKM yang digelar dari 22–25 September, lomba poster, debat ekonomi, business plan, karya tulis ilmiah, futsal, hingga pemilihan Duta FEBI. Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi tetapi juga menjadi wadah untuk menumbuhkan kreativitas dan kemampuan akademik mahasiswa.
Rektor UIN RIL yang diwakili oleh Wakil Rektor I, Prof. Alamsyah, menyampaikan apresiasi atas perjalanan FEBI selama sepuluh tahun. Ia menekankan pentingnya menjaga nilai moral dalam setiap langkah. “Mahasiswa harus beretika, menegakkan kejujuran, membawa perubahan. Negara kita membutuhkan orang-orang seperti itu. Adik-adik mahasiswa adalah penentu masa depan,” ujarnya.
Dekan FEBI, Prof. Dr. Tulus Suryanto, M.M., Akt., C.A., menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya FEBI Fest 2025. Ia menegaskan bahwa FEBI telah meraih akreditasi unggul pada seluruh program studi. “FEBI menjadi fakultas pertama di Indonesia yang meraih akreditasi unggul, bukan hanya di lingkungan PTKIN, tetapi juga di antara fakultas umum. Capaian ini bukan kinerja individu, melainkan hasil kerja bersama,” ujarnya.
Tema Simposium yang Relevan dengan Keadaan Saat Ini
Prof. Tulus menilai tema simposium sangat relevan karena menekankan pembangunan ekosistem ekonomi yang saling terkait. Ia menekankan bahwa lebih dari 90 persen populasi Muslim di Indonesia membutuhkan kebutuhan dasar berupa sandang, pangan, dan papan berbasis syariah. Sehingga FEBI mendorong terciptanya ekosistem ekonomi syariah yang terhubung dengan peluang global.
Lebih lanjut, Prof. Tulus menyebutkan bahwa FEBI telah menjalin lebih dari 109 kerja sama, termasuk dengan institusi luar negeri. Mahasiswa FEBI juga aktif mengikuti program magang, kegiatan akademik, maupun pengabdian di tingkat internasional.
Terkait bonus demografi 2045, Prof. Tulus menekankan pentingnya menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. “Bonus demografi jangan sampai menjadi masalah, melainkan harus kita manfaatkan dengan pendidikan berkesinambungan dan kemampuan beradaptasi terhadap perubahan. Dengan begitu, generasi produktif akan benar-benar menjadi motor penggerak bangsa,” tandasnya.
Penghargaan dan Harapan dari Tokoh-Tokoh Penting
Keynote speech dari Gubernur Lampung yang dibacakan oleh Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Lampung, Rinvayanti, S.E., M.T., menyoroti pentingnya kesiapan generasi muda menghadapi perkembangan teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI). “Mahasiswa tidak hanya harus menjadi konsumen, tetapi juga produsen teknologi. Kami mendorong generasi muda untuk berinovasi, berkolaborasi, dan berkontribusi sehingga menjadi generasi yang mampu menjawab tantangan teknologi dan perubahan zaman,” ucapnya.
Sekda Kota Bandar Lampung, Iwan Gunawan, menegaskan dukungan penuh pemerintah kota terhadap pendidikan dan digitalisasi. “Kami mendukung penuh penguatan pendidikan dan transformasi digital, sebagaimana tema besar yang diangkat dalam simposium ini,” katanya.
Sementara itu, Kadisparekraf Provinsi Lampung, Bobby Irawan, membahas prospek dan strategi pengembangan pariwisata serta ekonomi kreatif. Ia mengajak generasi muda untuk menciptakan inovasi yang memberi nilai tambah.
Praktisi bisnis Indra Fareza dan Resman Kadapi melengkapi dengan perspektif dunia usaha. Ratusan mahasiswa tampak antusias mengikuti kegiatan, tidak hanya dari UIN RIL, melainkan juga dari kalangan umum.
Suasana semakin semarak saat sesi siang menghadirkan Ferry Irwandi, founder Malaka Project, yang dikenal melalui konten edukasi seputar pendidikan, politik, ekonomi, dan fenomena sosial. Kehadirannya menjadi salah satu momen yang paling ditunggu dalam FEBI Fest 2025.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!