
Inspirasi dari Keterbatasan
Penyandang disabilitas sering kali dianggap tidak mampu mengambil peran penting dalam masyarakat. Namun, bagi H. Sukiyat, sosok penggagas Kiat Motor Klaten, keterbatasan fisik bukanlah hambatan. Ia percaya bahwa dengan menjadi difabel yang tangguh, harapan bisa tetap teguh, dan dari situlah ekonomi inklusif dapat tumbuh.
Dalam sebuah acara yang digelar oleh Dompet Sejuta Harapan (DSH) di RM Mayar Klaten pada Rabu 24 September 2025, Sukiyat memberikan motivasi kepada para penyandang disabilitas. Ia menekankan bahwa cacat bukanlah aib, melainkan anugerah yang patut disyukuri. Dari sana, potensi besar akan muncul.
Sosok Inspiratif dari Klaten
Sukiyat memiliki latar belakang unik. Sejak usia enam tahun, ia mengalami polio. Namun, alih-alih menyerah pada keadaan, ia justru membuktikan diri sebagai inovator dan pejuang sejati. Melalui Kiat Motor Klaten, ia memperkenalkan Kiat Esemka yang kemudian menjadi simbol mobil karya anak bangsa.
Tidak berhenti di situ, ia juga menggagas Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes), kendaraan sederhana yang membantu kebutuhan masyarakat pedesaan. Karya-karyanya menjadi bukti nyata bahwa keterbatasan fisik tidak pernah memadamkan semangat berkarya. Ia adalah representasi nyata inspirasi penyandang disabilitas yang berdampak luas bagi masyarakat.
Potensi Besar untuk Hidup Mandiri
Menurut Sukiyat, penyandang disabilitas memiliki potensi besar untuk hidup mandiri. Dengan bekal keterampilan dan akses yang memadai, mereka bisa lepas dari ketergantungan pada pihak lain. Ia menegaskan bahwa dengan dukungan yang tepat, seperti pelatihan keterampilan dan aksesibilitas memadai, mereka bisa meningkatkan kemandirian dan kualitas hidup.
Ia menambahkan, penting bagi penyandang disabilitas untuk percaya pada kemampuan diri. Dukungan psikologis juga diperlukan agar rasa percaya diri tetap tumbuh. Dengan begitu, mereka bisa lebih percaya diri dan siap menghadapi tantangan di sekitar mereka.
Peran Pemerintah dalam Pemberdayaan Disabilitas
Sukiyat menekankan pentingnya kehadiran pemerintah dalam membuka jalan bagi pemberdayaan disabilitas. Ada tiga hal utama yang menurutnya harus segera diperkuat:
- Pelatihan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja.
- Aksesibilitas infrastruktur di fasilitas umum agar ramah bagi penyandang disabilitas.
- Dukungan psikologis untuk menumbuhkan motivasi dan kepercayaan diri.
Pemerintah harus hadir agar penyandang disabilitas bisa berpartisipasi aktif dalam masyarakat. Dengan dukungan yang tepat, mereka bisa merasa dihargai dan memiliki kesempatan yang sama seperti orang lain.
Harapan untuk Ekonomi Tumbuh Bersama
Dengan semangat kebersamaan dan dukungan yang tepat, Sukiyat optimistis para difabel mampu berkontribusi nyata dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Jika potensi mereka dikembangkan, para penyandang disabilitas bukan hanya bisa hidup mandiri, tapi juga ikut menggerakkan roda ekonomi.
Inilah makna sesungguhnya dari ekonomi inklusif. Dengan memperhatikan kebutuhan dan potensi penyandang disabilitas, masyarakat bisa menjadi lebih harmonis dan sejahtera. Semangat yang ditunjukkan oleh Sukiyat menjadi contoh bagaimana keterbatasan bisa menjadi awal dari keberhasilan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!