Siswa Keracunan MBG, Komisi X DPR: Jangan Korbankan Anak untuk Target Program

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kritik terhadap Program Makan Bergizi Gratis

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani menyoroti pentingnya koordinasi antara Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dengan Badan Gizi Nasional (BGN) dalam menghadapi isu keracunan yang terjadi akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurutnya, kesehatan dan keselamatan siswa harus menjadi prioritas utama.

Program MBG lahir dari niat baik untuk meningkatkan asupan gizi anak-anak. Namun, pelaksanaannya tidak boleh mengorbankan keselamatan mereka. Ia menekankan bahwa koordinasi lintas lembaga sangat penting untuk memastikan penanganan kasus keracunan secara terpadu dan mencegah kejadian serupa di masa depan.

Lalu menyatakan bahwa audit ketat terhadap seluruh proses penyediaan MBG diperlukan. Mulai dari pengadaan bahan makanan, penyimpanan, distribusi hingga pengelolaan dapur harus dipantau dengan ketat. Pengawasan kualitas dan standar kebersihan tidak boleh dikendurkan.

“Evaluasi harus mencakup seluruh aspek, dari hulu sampai hilir. Jangan sampai ada celah yang bisa membahayakan anak-anak,” ujar Lalu. Ia juga meminta agar pengelola dapur MBG maupun pihak sekolah benar-benar diawasi agar setiap makanan yang diberikan sesuai standar gizi dan higienis.

Meski mendukung penuh program MBG karena tujuannya yang baik, Lalu menilai pemerintah perlu memperbaiki kebijakannya agar tidak ada lagi ribuan anak yang merugi secara fisik. “Setiap nyawa dan kesehatan anak-anak bangsa jauh lebih penting daripada sekadar target pencapaian angka program,” tegasnya.

Lalu prihatin atas kasus kejadian keracunan massal yang menimpa ribuan siswa di berbagai daerah setelah mengonsumsi makanan dari MBG. Program ini sebenarnya bertujuan meningkatkan kesehatan dan kecukupan gizi peserta didik. Namun, justru banyak siswa yang mengalami keracunan. Hal ini menunjukkan adanya persoalan serius dalam pengelolaan dan pengawasan MBG.

Langkah yang Diperlukan

Untuk menghindari kejadian serupa di masa depan, beberapa langkah penting perlu dilakukan. Pertama, diperlukan sistem pengawasan yang lebih ketat terhadap seluruh tahapan penyediaan makanan. Ini termasuk pemilihan supplier bahan makanan yang berkualitas dan terpercaya.

Kedua, pelatihan bagi pengelola dapur dan staf sekolah tentang standar kebersihan dan cara memasak yang aman harus diberikan secara rutin. Hal ini akan membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kualitas makanan.

Ketiga, perlunya adanya monitoring dan evaluasi berkala oleh pihak independen atau lembaga terkait. Evaluasi ini tidak hanya terbatas pada kualitas makanan, tetapi juga pada efektivitas pelaksanaan program secara keseluruhan.

Keempat, komunikasi yang transparan antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat. Dengan informasi yang jelas dan terbuka, masyarakat dapat lebih mudah mengawasi dan memberikan masukan jika diperlukan.

Kelima, perlu adanya mekanisme pengaduan yang efektif. Siswa, orang tua, dan guru dapat melaporkan masalah yang mereka temui secara langsung kepada pihak yang berwenang.

Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan program MBG dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat yang maksimal tanpa mengorbankan kesehatan dan keselamatan siswa.