Johor Malaysia Jadi Ibu Kota Pusat Data Asia Tenggara, Saingi Singapura dan Batam

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Johor, Malaysia, Jadi Pusat Data Tercepat di Asia Tenggara

Johor, sebuah wilayah di selatan Malaysia, kini menjadi pusat data dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara. Data menunjukkan bahwa pasokan agregat listrik untuk pusat data di wilayah ini melonjak hampir dua kali lipat menjadi 5,8 gigawatt (GW) hingga kuartal kedua tahun 2025. Informasi ini diungkap dalam laporan terbaru yang dirilis oleh Knight Frank Asia-Pasifik.

Pertumbuhan pesat ini didukung oleh kebijakan pemerintah Malaysia melalui Pedoman Perencanaan Pusat Data Nasional. Dengan dukungan tersebut, Johor menjadi motor utama ekspansi pusat data di kawasan Asia-Pasifik. Hingga paruh pertama tahun 2025, jumlah proyek baru mencapai sekitar 13 GW, meningkat 160 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Amy Wong, Kepala Riset dan Konsultasi Knight Frank Malaysia, menyatakan bahwa Malaysia, khususnya Johor, telah muncul sebagai infrastruktur digital penting di kawasan. Ia menjelaskan bahwa momentum pertumbuhan ini dipicu oleh peningkatan penggunaan cloud computing dan artificial intelligence (AI), yang menunjukkan fondasi pasar yang kuat.

Persaingan dengan Singapura dan Batam

Transformasi digital yang terjadi membuat Malaysia semakin mendekati Singapura, yang selama ini menjadi pusat utama pusat data regional. Johor, dengan lokasi strategis di selatan Malaysia, kini disebut sebagai pesaing utama Singapura dan bahkan Batam, Indonesia.

Moratorium Singapura terhadap proyek pusat data baru sejak tahun 2019 telah menggeser perhatian investor ke Johor. Selain itu, beberapa faktor pendukung lain seperti lahan yang luas, pasokan listrik yang stabil, serta minat tinggi dari penyedia layanan hyperscaler global juga turut berkontribusi terhadap pertumbuhan ini.

Permintaan Tinggi dan Kapasitas yang Menipis

Dalam paruh pertama tahun 2025, Johor mencatat aktivitas leasing sebesar 260 megawatt (MW), yang didorong terutama oleh sektor media sosial (61 persen) dan beban kerja berbasis AI. Tingkat kekosongan pasar di wilayah ini hanya 1,1 persen, termasuk salah satu yang terendah di Asia-Pasifik. Hal ini menunjukkan kebutuhan mendesak akan tambahan kapasitas listrik dan perencanaan jangka panjang.

Menurut Amy Wong, memastikan sumber daya dapat mengimbangi pertumbuhan yang cepat adalah kunci untuk mempertahankan momentum Johor sekaligus memperkuat posisi Malaysia sebagai basis investasi digital jangka panjang.

Masa Depan Johor sebagai Hub Pusat Data

Dengan perkembangan yang signifikan, Johor dipandang siap menggeser dominasi Singapura dan menantang Batam dalam perebutan posisi sebagai hub pusat data Asia Tenggara. Pertumbuhan yang pesat ini menunjukkan bahwa wilayah ini tidak hanya menjadi pusat data, tetapi juga menjadi titik penting dalam infrastruktur digital kawasan.